Liputan6.com, Surabaya - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya Hendro Gunawan menyatakan, anggaran percepatan penanganan COVID-19 di Surabaya, mulai Juli hingga Desember 2021 diperkirakan mencapai Rp 446 miliar. Angka tersebut dicover oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) senilai Rp 200 miliar.
"Bahwa semua sudah kami refocusing. Tetapi ternyata itu belum juga mencukupi. Apalagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diproyeksi mengalami penurunan Rp 1,5 triliun," kata Hendro dikutip dari Antara, Selasa (20/7/2021).
Pihaknya bersama jajaran Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Surabaya sudah melakukan berbagai upaya untuk merasionalisasi anggaran belanja di masing-masing dinas. Bahkan, ia meminta meskipun keterbatasan anggaran di setiap OPD-nya, tetap wajib melakukan output kinerja tanpa budget.Â
Advertisement
Oleh karena itu, kata dia, dalam kondisi seperti sekarang ini, Pemkot Surabaya butuh kebersamaan seluruh stakeholder untuk terlibat dan berperan dalam penanganan COVID-19. Bahkan, ia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bahu membahu menghentikan laju penyebaran wabah dunia ini secara bersama-sama.Â
Ia yakin, penanganan pandemi ini dapat terasi apabila semua elemen masyarakat  memberikan dukungannya baik tenaga maupun materi.Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ajak Warga Terlibat
"Kami mengajak warga yang mampu membantu terlibat dalam penanganan pandemi. Kami juga lakukan penjagaan ketat yang disupport oleh RT/RW setempat. Mereka juga kami bekali alat penyemprotan disinfektan agar dapat mensterilkan wilayahnya," ujarnya.Â
Melalui program "Surabaya Memanggil", Hendro mengajak seluruh lapisan masyarakat mendonasikan sebagian rezekinya di Posko Surabaya Peduli Bencana.Â
Posko yang kembali dibuka di Halaman Balai Kota Surabaya itu, menerima segala macam bentuk bantuan, mulai dari dana hingga kebutuhan yang diperlukan dalam penanganan pandemi seperti masker medis, baju hazmat, hand gloves, Alat Pelindung Diri (APD), alat tes cepat antigen maupun alat tes usap PCR.Â
Advertisement