Pemkot Surabaya Tambah Pasukan Tracing Covid-19 dari Staf OPD

Bahkan, tidak berhenti sampai di situ, seusai tracing selanjutnya, para petugas yang diambil dari berbagai OPD itu diminta untuk menginput data kontak erat.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jul 2021, 12:12 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2021, 12:12 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya, melibatkan seluruh staf di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat untuk membantu puskesmas melacak pasien terkonfirmasi COVID-19.

"Kita harus bergotong royong seluruh OPD saling melengkapi kebutuhan satu sama lain. Dari kebersamaan ini, mudah-mudahan COVID-19 pasti bisa kita lewati," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Selasa, 20 Juli 2021.

Menurut dia, saat ini puskesmas tengah fokus penanganan kesehatan. Apalagi, kata dia, jam operasional puskesmas menjadi 24 jam nonstop. Selain itu, ia memaparkan, puskesmas juga sedang gencar percepatan vaksinasi di berbagai kalangan, dilansir dari Antara.

Eri menjelaskan, mulai Selasa seluruh Kepala OPD diminta mengirimkan nama-nama staf yang dapat bertugas tracing. Ia juga meminta nama-nama yang ditugaskan itu, tidak diganti-ganti lagi sebab mereka akan dilatih dan diberi pembekalan materi sebelum benar-benar terjun ke masyarakat.

Sehingga, lanjut dia, petugas tracing ini dapat fokus bertugas ke wilayah mana saja sesuai yang ditentukan oleh puskesmas.

"Nama-nama yang ditugaskan harus tetap karena nantinya, petugas tracing akan melakukan berkala yang dipantau oleh puskesmas. Saya harapkan orang-orang yang turun itu mereka yang paham. Ini untuk kepentingan masyarakat," ujarnya.

Selain itu, orang nomor satu di Kota Pahlawan memaparkan, setelah mendapat nama-nama siapa saja yang diterjunkan, petugas tracing langsung mendapatkan pelatihan baik dari puskesmas maupun para satgas COVID-19.

Bahkan, tidak berhenti sampai di situ, seusai tracing selanjutnya, para petugas yang diambil dari berbagai OPD itu diminta untuk menginput data kontak erat.

"Lalu dicek oleh kepala puskesmasnya apa saja yang kurang. Kalau ada yang kurang tepat bisa langsung dilakukan revisi pada saat itu juga. Jadi teman-teman nanti titik kumpulnya adalah puskesmas. Sekali lagi mohon tugaskan stafnya yang paham dan tidak memiliki komorbid," katanya.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

Pembagian Tugas

Wali kota Surabaya Eri Cahyadi. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Wali kota Surabaya Eri Cahyadi. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Selain itu, agar tracing semakin masif dan efektif, Wali Kota Eri juga meminta setiap Kepala OPD bertanggung jawab pada tracing di satu puskesmas.

Ia mencontohkan, misalnya Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bertanggung jawab pada hasil tracing yang ada di Puskesmas Ketabang. Lalu Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga bertanggung jawab pada Puskesmas Dupak dan Morokrembangan, begitu seterusnya. "Ini yang namanya percepatan. Semua harus saling mendukung," katanya.

Untuk itu, Eri meminta, agar puskesmas maupun Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Linmas memberikan akses kepada seluruh OPD untuk mengetahui kinerja para stafnya dalam melakukan tracing.

Hal ini menjadi penting dilakukan, agar seluruh petugas yang terjun maksimal dalam melakukan pelacakan untuk menemukan kontak erat pasien yang terpapar COVID-19.

"Dengan begini semua saling bertanggung jawab pada tugasnya masing-masing. Puskesmas terbantu dengan adanya tambahan personel," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya