Rumah dan Pos Pengungsian di Daerah Rawan Bencana Semeru Bakal Direlokasi

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, pihaknya berencana merelokasi rumah dan pos pengungsian di lereng maupun kaki Gunung Semeru yang rawan terdampak bencana alam.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 11 Des 2021, 08:10 WIB
Diterbitkan 11 Des 2021, 08:10 WIB
Gunung Semeru Erupsi, Lahan Pertanian di Lumajang Tertutup Debu
Seorang warga memeriksa lahan pertanian yang terdampak letusan Gunung Semeru di Lumajang, Provinsi Jawa Timur (3/12/2020). (AFP/Juni Kriswanto)

Liputan6.com, Surabaya- Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, pihaknya berencana merelokasi rumah dan pos pengungsian di lereng maupun kaki Gunung Semeru yang rawan terdampak bencana alam.

"Kalau kita ke rumah sakit dari yang luka bakar yang ditanyakan rumah saya bagaimana, kalau ke titik pengungsian A yang mereka tanya pengungsian kita gimana. Kalau ke titik B pengungsian bagaimana," ujarnya di Surabaya, Jumat (10/12/2021).

"Kemungkinan kalau relokasi ke titik mana saja dan berapa KK yang membutuhkan relokasi. Ini jadi penting karena ada peta rawan bencana, yang sedianya (ada permukinan) tidak dijadikan hunian tetap," ucap Khofifah.

Khofifah juga meminta kepada 60 organisasi relawan untuk membantu kebutuhan logistik dan juga membentuk tim trauma healing untuk memulihkan keadaan mental warga pasca bencana alam Awan Panas Gunung (APG) Gunung Semeru.

"Trauma healing jadi bagian penting, (Jika sebelumnya) fokus ke anak-anak, mulai kemarin fokusnya juga kepada yang dewasa," ucapnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ribuan Pengungsi

Dusun Kamar Kajang Tertimbun Material Gunung Semeru
Batu-batu besar tersebar di depan rumah-rumah yang rusak di Dusun Kamar Kajang, Lumajang, Kamis (9/12/2021). Luapan air sungai bercampur material lahar dingin erupsi Gunung Semeru merendam puluhan rumah akibat diguyur hujan deras pada Selasa (7/12) dan Rabu (8/12) malam. (Juni Kriswanto/AFP)

Sementara itu, berdasarkan data Posko per Kamis 9 Desember warga yang mengungsi 6.542 orang. Warga yang mengungsi tersebar di 125 titik.

Posko akan terus melakukan pemutakhiran titik pengungsian mengingat ada pos pengungsian yang ditutup karena berada di kawasan rawan bahaya, seperti di Desa Sumberwuluh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya