Setelah Anak Gajah, Kini Anoa Koleksi Kebun Binatang Surabaya Mati

Agus menceritakan, Bobby menunjukan gejala nafsu makan menurun dan tidak mampu berdiri pada Sabtu 15 Januari kemarin. Manajemen KBS segera melaporkan ke BBKSDA Jawa Timur.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 20 Jan 2022, 09:04 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2022, 09:04 WIB
Anoa KBS mati. Diduga sakit karena karena sudah tua. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Anoa KBS mati. Diduga sakit karena karena sudah tua. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Humas PDTS Kebun Bintang Surabaya (KBS) Agus Supangat membenarkan, Anoa (bubalus depressicornis) bernama Bobby koleksi KBS mati.

"Iya benar, Bobby merupakan salah satu koleksi Anoa jantan, umur sekitar 19 tahun, yang tiba di Kebun Binatang Surabaya 2006," ujarnya, Kamis (20/1/2022).

Agus menceritakan, Bobby menunjukan gejala nafsu makan menurun dan tidak mampu berdiri pada Sabtu 15 Januari kemarin. Manajemen KBS segera melaporkan ke BBKSDA Jawa Timur.

Agus melanjutkan, dengan pendampingan BBKSDA Jawa Timur tim medis KBS memberikan tindakan medis berupa pemberian infus intra vena, vitamin, mineral, obat anti kembung, antibiotika.

"Serta pemberian pakan alami dengan cara disuapi, dan dilakukan pengawasan 24 jam oleh tim medis, animal welfare dan keeper (perawat satwa)," ujarnya.

Pada Minggu 16 Januari, Anoa Bobby sudah mulai berdiri sendiri, defekasi lembek berwarna kehijauan namun hanya sedikit.

"Selanjutnya dilakukan penanganan tim medis dengan trokar (upaya untuk mengeluarkan angin untuk mengurangi kembung) dan nafsu makan mulai membaik, namun nafas masih tidak normal dan teramati sedikit kembung," ucapnya.

Bobby juag  USG dan sekitar pukul 17.30 WIB, nyawanya tidak bisa diselamatkan atau mati.

"Manajemen Kebun Binatang Surabaya langsung segera melaporkan hal tersebut ke BBKSDA Jawa Timur, kemudian dilakukan pemeriksaan pasca kematian (autopsi) oleh tim medis Kebun Binatang Surabaya dan BBKSDA Jawa Timur," ujar Agus.

 

Faktor Usia

Kebun Binatang Surabaya. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Kebun Binatang Surabaya. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Agus menyampaikan, diagnosa kematian sementara disebabkan oleh faktor usia yang sudah tua, sehingga fungsi organ tubuh satwa mengalami penurunan.

"Berdasarkan beberapa hasil penelitian dan literature yang ada, menyebutkan bahwa rata-rata usia hidup satwa jenis Anoa berkisar antara 22-24 tahun," ucapnya.

Agus menegaskan, untuk memperkuat diagnosa penyebab kematian dilakukan pengiriman sample bagian organ tubuh trakea, paru-paru, jantung ,limfa, hati, ginjal, lambung, usus halus dan usus besar untuk dikirim ke laboratorium.

"Sedangkan organ lainnya dilakukan pemusnahan dengan dibakar di Krematorium Kebun Binatang Surabaya. Dengan adanya kematian Anoa Bobby, saat ini koleksi Anoa tersisa lima ekor (1 jantan dan 4 betina)," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya