Liputan6.com, Jakarta Royalti masih menjadi masalah klasik bagi musisi saat ini. kurangnya transparansi dan distribusi dalam pembagian royal, kerap menjadikan musisi sebagai pihak yang dirugikan.
"Netra, platform NFT karya anak bangsa menawarkan solusi masalah royalti yang banyak dipersoalkan para musikus tersebut,' ujar Setiawan Winarto selaku CEO Netra, Jumat (4/3/2022).
Dia menyatakan, Netra adalah platform royalty-sharing NFT musik yang memanfaatkan teknologi blockchain pertama di Asia, dimana para musisi dapat menawarkan kepemilikan dan hak royalty atas karya musik mereka dalam bentuk aset digital NFT ke para penggemarnya.
Advertisement
Sejumlah musisi seperti Andra Ramadhan, Dewa Budjana, dan Indra Lesmana telah berkolaborasi dengan Netra untuk membuat dan mendistribusikan NFT yang dilengkapi keuntungan eksklusif dan hak atas royalti musik yang diperoleh dari berbagai platform streaming, seperti Spotify, Apple Music, TikTok, YouTube, dan sebagainya.
"Hak milik royalty lagu artis akan dipecahkan menjadi ratusan NFT yang dapat debeli di platform Netra, dan setiap NFT akan melambangkan persentase kepemilikan terhadap NFT tersebut," jelasnya.
Setiap artis yang bergabung dengan Netra akan memiliki 3D metaverse avatar tersendiri yang di waktu yang akan datang dapat digunakan di Netra Music Metaverse.
Â
Tidak Ada Batasnya
Bryan Blanc selaku COO Netra menambahkan, Netra mepunyai misi untuk memberi fans kesempatan memiliki legacy abadi dari para musisi yang sebelumnya tidak bisaterjadi tanpa teknologi blockchain.
Menurut Bryan, inovasi teknologi blockchain di dunia musik tidak ada batasnya dan Netra memiliki banyak rencana untuk masa depan industri musik memelalui blockchain, mulai dari decentralized music hingga dunia music metaverse.
"Langkah pertama Netra adalah fokus mendesentralisasikan Industri musik untuk menjadi adil, transparan, dan abadi," tukasnya.
Advertisement