Viral, Pelajar Rusak Sesajen di Situs Kawitan Alas Purwo Banyuwangi

Kapolsek Tegaldlimo, AKP Bambang Suprapto membenarkan adanya insiden perusakan sesajen oleh oknum pelajar di Banyuwangi ini.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 24 Mar 2022, 05:10 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2022, 05:10 WIB
Seorang pemuda merusak sesajen  di salah satu pura di kawasan Taman Nasional Alas Purwo. (Istimewa).
Seorang pemuda merusak sesajen di salah satu pura di kawasan Taman Nasional Alas Purwo. (Istimewa).

Liputan6.com, Banyuwangi Aksi seorang pelajar merusak sesajen di Situs Kawitan, kawasan Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi. Aksinya viral di media sosial.

Perbuatan nekat ini menyebar setelah pelaku berinisial SU (17) memposting videonya di media sosial (WhatsApp) pada Selasa (22/3/2022). Sontak video tersebut langsung menyita perhatian.

Dalam video tersebut, pelaku yang masih duduk di salah satu Sekolah Menengah Atas di Banyuwangi memperagakan aksi merusak sesaji di Situs Kawitan Alas Purwo dengan menggunakan pakaian adat jawa, terekam pula sesaji rusak terhamburkan di tanah.

Setelah ramai diperbincangkan publik, SU kemudian diamankan polisi dan selanjutnya SU mengakui kesalahannya. Atas aksi perusakan sesajen yang dilakukannya, SU meminta maaf kepada seluruh pihak yang merasa dirugikan atas perbuatannya.

"Saya minta maaf kepada semua warga masyarakat, khususnya umat Hindu dan pegiat budaya, atas tindakan saya yang telah merusak sesaji di situs Kawitan, Alas Purwo, Tegaldlimo. Saya berjanji tidak mengulangi lagi perbuatan saya," kata SU mengungkapkan permohonan maaf di Pasebhan Alit Kedaton Blambangan, Rabu (23/3/2022).

Kapolsek Tegaldlimo AKP Bambang Suprapto membenarkan adanya insiden perusakan sesajen oleh oknum pelajar di Banyuwangi ini.

"Untuk menjaga kondusifitas masyarakat, maka kami undang untuk klasifikasi dan permohonan maaf," ujar Bambang.

Untuk Konten?

Bambang menyebut, motif SU dilatarbelakangi pribadi SU yang terbilang masih labil, maraknya konten media sosial juga mendorong pelaku melakukan hal tersebut.

Namun karena pelaku merupakan anak masih di bawah umur, pihak kepolisian memberikan upaya pembinaan agar tidak terulang peristiwa ini.

"Kami berupaya memberikan pembinaan-pembinaan, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," ungkap Bambang. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya