Liputan6.com, Surabaya - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ratusan ternak sudah bisa dikendalikan.
"Dari data sekitar 2.000 hewan ternak yang terjangkit PMK, hanya 33 ekor ternak yang mati. Artinya pengendalian sudah bisa kami lakukan," kata Syahrul saat kunjungan kerja ke Kabupaten Gresik, Selasa (10/5/2022) dikutip dari Antara.
Baca Juga
SYL, panggilan akrab Mentan Syahrul Yasin Limpo, menyebut PMK terjadi pada empat kabupaten di Provinsi Jatim dan dua kabupaten di Provinsi Aceh.
Advertisement
"Sesuai instruksi presiden, kami telah meminta para bupati melakukan pengendalian teknis, kemudian gubernur secara strategis, dan Kementerian Pertanian melakukan penguatan melalui segala upaya yang ada," katanya.
Meski PMK telah mampu dikendalikan, Mentan mengingatkan para kepala daerah tidak boleh percaya diri dan hanya berdiam diri sebab virus ini bisa menyebar melalui udara.
"Sesuai instruksi presiden, kami juga telah meminta melakukan penutupan lokasi. Langkah ini cukup efektif dalam empat hari ini dan semua pihak harus tetap bekerja keras," katanya.
Tidak Perlu Panik
Ia juga meminta masyarakat tidak panik menyikapi PMK karena virus ini tidak menular kepada manusia, sedangkan ternak yang terjangkit bisa disembuhkan.
"Kami juga minta tidak boleh ada pemusnahan hewan ternak sehingga tidak perlu panik," katanya.
Ia berharap pengendalian yang berhasil dilakukan tidak mengganggu pasokan hewan ternak di Indonesia sebab Kementerian Pertanian juga telah menekan penyebarannya dengan menurunkan dokter hewan ke berbagai daerah.
Advertisement