Liputan6.com, Situbondo - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo mencatat tujuh dari 17 Kecamatan di Situbondo terancam kekeringan seiring mulai masuknya musim kemarau.
“Tujuh kecamatan yang kami prediksi akan mengalami kekeringan pada musim kemarau ini, yaitu, Kecamatan Banyuputih, Jangkar, Arjasa, Kendit, Suboh, Besuki dan Kecamatan Banyunglugur,”ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Situbondo Gatot Trikorawan, Senin (16/5/2022).
Dari tujuh kecamatan tersebut tercatat ada 10 desa yang diperkirakan terjadi kekeringan air bersih pada musim kemarau tahun ini.
Advertisement
“Data ini kami sesuaikan dengan jumlah wilayah yang mengalami kekeringan pada tahun – tahun sebelumnya yaitu 2020 dan 2021 lalu,”tambah Gatot.
Diperkirakan kekeringan tahun ini tidak akan jauh berbeda dengan tahun lalu, yaitu tersebar di tujuh kecamatan dan sepuluh desa.
“Saat ini masih belum ada laporan terkait daerah yang dilanda kekeringan, sehingga masih belum ada droping air bersih. Namun bagi masyarakat yang daerahnya mulai mengalami kesulitan air berish bisa langsung melaporkanya ke BPBD melalui desa setempat,”katanya.
Gatot menambahkan, BPBD Situbondo bekerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat telah menyiapkan air bersih, jika sewaktu- waktu ada permintaan.
“Kami sudah menyiapkan air bersih yang sewaktu- waktu siap didistribusikan ke daerah terdampak kekeringan. Ada dua unit truk tangki untuk melakukan suplai air bersih,”papar Gatot.
Selain, rawan kekeringan, Kabupaten Situbondo juga rawan terjadi kebakaran lahan dan hutan. Sedikitnya ada dua hutan yang menjadi langganan kebakaran hutan. Yaitu hutan Taman Nasional Baluran dan hutan di kawasan Gunung Arjuna.
“Kita juga mewaspadai terjadinya kebakaran lahan dan hutan. Sedikitnya ada dua hutan yang menjadi langganan kebakaran di timur Situbondo ada hutan Taman Nasional Baluran dan di barat Situbondo ada hutan kawasan Gunung Arjuna,”tegas Gatot.
Bentuk Satgas Karhutla
Untuk itu, pihaknya bekerja sama dengan pihak Balai Taman Nasional Baluran telah membentuk satgas kebakaran lahan dan hutan. Satgas ini dari berbagai unsur. Yang nantinya akan menanggulangi terjadinya kebakaran lahan dan hutan di kawasan Kabupaten Situbondo
“Kita sudah berkordinasi dengan pihak Taman Nasional Baluran untuk membentuk Kembali satgas kebakaran lahan dan hutan. Tim ini nantinya untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
Untuk meminimalisir terjadinya kebakaran lahan dan hutan, BPBD Situbondo saat ini mulai melakukan sosialisasi kepada masyarakat, bahwa di musim kemarau saat ini untuk tidak membuat sumber api secara sembarangan baik di tengah hutan maupun di lahan. Sebab percikan api sekecil apapun akan menjadi suber api yang lebih besar.
“Kami mulai melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk tidak membuat atau membakar dedaunan sembarangan baik di hutan maupun di lahan. Karena ini Sebagian besar penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan,”pungkasnya
Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisi (BMKG) Maritim Tanjung Perak Surabaya memperkirkan, pertengan bulan Mei ini Sebagian besar wilayah Jawa Timur, telah memasuki musim kemarau. Dan diperkirakan puncak musim kemarau akan terjadi pada bulan Agustus akan datang,
Advertisement