Liputan6.com, Surabaya - Kartiyem (63) warga Surabaya itu harus hidup sebatang kara. Sebab, suami warga Jalan Teluk Nibung Barat, Kelurahan Perak Utara, Kecamatan Pabean Cantian Surabaya itu telah meninggal dunia.
Camat Pabean Cantian Muhammad Januar Rizal yang mendengar informasi tersebut langsung terjun ke lapangan untuk memastikan kondisi Nenek Kartiyem.
"Sekarang ini Nenek Kartiyem sudah dirawat dan tinggal di UPTD Griya Werdha Jambangan. Tadi sekitar pukul 12.00 WIB kita antarkan langsung beliaunya ke sana," ujarnya, Kamis (21/7/2022).
Advertisement
Rizal menjelaskan, sebelumnya pihaknya telah outreach ke rumah Nenek Kartiyem. Dari hasil outreach, Nenek Kartiyem memang tidak memiliki sanak keluarga. Apalagi melihat kondisi kesehatannya, juga membutuhkan perawatan ekstra.
"Jadi, kita menawarkan tinggal di Griya Werdha, karena memang tidak ada yang merawat, kasihan. Pak RT dan RW juga menyarankan agar beliaunya bisa dirawat di sana," ucapnya.
Rizal berharap, dengan tinggal di Griya Werdha, Nenek Kartiyem dapat lebih mendapatkan perhatian ekstra. Juga, perhatian mengenai kesehatannya, mengingat usianya yang sudah tergolong lansia.
"Supaya di sana beliaunya bisa lebih terjamin, ada yang memperhatikan. Baik dari sisi tempat tinggal, kesehatan, maupun makannya," ujarnya.
Rizal mengungkapkan, nenek Kartiyem telah mendapatkan intervensi bantuan kesehatan dari pemerintah berupa BPJS PBI. Juga, Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada tahun 2021. Namun demikian, karena melihat usianya yang sudah lansia, tentu saja harus ada orang yang setiap hari merawatnya.
"Saat kita outreach, keluarganya memang tidak ada. Jadi beliau tinggal seorang diri. Beliaunya juga sekarang agak susah untuk diajak berbicara," ucapnya.
Cek Kesehatan
Oleh sebabnya, pihaknya pun menawarkan kepada Nenek Kartiyem untuk dirawat dan tinggal Griya Werdha. Rizal bersyukur, nenek tersebut bersedia untuk dirawat di sana.
"Sebelum kita antar Nenek Kartiyem ke Griya Werdha, Puskesmas telah memeriksa kesehatannya. Sekarang ini beliau sudah tinggal di Griya Werdha," ujar Rizal.
Diketahui, sehari-harinya, nenek Kartiyem tinggal sendiri di rumah. Tanpa ada sanak saudara atau keluarga. Bahkan sejak tiga tahun yang lalu, Kartiyem didiagnosa dokter memiliki penyakit stroke ringan.
Dengan usianya yang sudah melebihi setengah abad, Kartiyem tak lagi mampu bekerja. Sementara untuk makan sehari-harinya, perempuan kelahiran Kediri tahun 1959 itu mendapatkan perhatian dari para tetangga.
Advertisement