Khofifah Sampaikan Nasihat Sunan Drajat untuk Bangun Literasi Ekonomi

Wali Songo yang disemayamkan di Desa Drajat, Lamongan itu juga memberi nasihat "berilah payung kepada orang yang kehujanan". Itu diartikan Khofifah sebagai perlindungan sosial.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Sep 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2022, 21:00 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membuka acara Festival Syariah (Fesyen) Regional Jawa 2022. Dalam pembukaan itu dia menyampaikan sejumlah pesan dengan mengutip petuah dari Sunan Drajat.

Khofifah mengatakan, pesan ini jadi bagian penting bagaimana kemudian masing-masing pelaku ekonomi syariah akan membuka lapangan kerja, selain memberikan kehidupan dan harapan-harapan baru.

"Banyak orang yang butuh dituntun dan dikawal. Itulah saya rasa inklusifitas yang harus dibangun oleh seluruh pelaku ekonomi syariah," tuturnya saat membuka Fesyar Regional Jawa 2022 di Surabaya, dilansir dari Antara, Kamis (8/9/2022).

Pesan pertama, Khofifah menyampaikan nasihat yang berbunyi, "berilah tongkat pada orang yang tidak melihat". "Itu artinya bagaimana literasi ekonomi syariah dan digital harus disampaikan," katanya .

Wali Songo yang disemayamkan di Desa Drajat, Lamongan itu juga memberi nasihat "berilah payung kepada orang yang kehujanan". Itu diartikan Khofifah sebagai perlindungan sosial.

"Apalagi hari-hari seperti saat ini, saya rasa perlindungan sosial antara lain adalah upaya untuk memberikan payung jangan sampai mereka tenggelam di kedalaman dan keparahan kemiskinan," ujarnya.

Nasihat Sunan Drajat lainnya yang disampaikan Mantan Menteri Sosial itu adalah "berilah makan pada orang yang lapar", yang menekankan jangan hanya mencari profit semata tapi juga berbagi kepada yang lain.

Satu lagi, Gubernur Khofifah menyampaikan nasihat Sunan Drajat, "berilah pakaian pada orang yang pakaiannya sudah tidak layak", berarti bagaimana membangun kemakmuran untuk yang lain.

 


Digitalisasi Pangan

Semebtara itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan pelaksanaan Fesyar Regional Jawa selalu digelar di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur, Surabaya, karena pengembangan ekonomi syariahnya dinilai sangat baik.

"Sembilan tahun lalu kita memulai Fesyar dari Surabaya, Jawa Timur. Alhamdulillah, tahun ke sembilan ini kita diberkahi Allah untuk memajukan ekonomi keuangan syariah Go Global dari Tanah Jawa," katanya.

Menurutnya, ada tiga hal yang menjadi perhatian di pelaksanaan Fesyar tahun ini, yakni sektor rempah-rempah "go global", digitalisasi dan ketahanan pangan. Terkait rempah-rempah, Perry mengajak untuk membangun kembali jalur rempah-rempah dari Nusantara ke dunia yang telah dirintis nenek moyang sejak 400 tahun silam.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Budi Hanoto menandaskan Fesyar Jawa 2022 yang berlangsung 8 - 10 September mengusung tema "Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah untuk Memperkuat Pemulihan Ekonomi yang Inklusif".

"Kegiatan ini merupakan rangkaian menuju 'Indonesia Sharia Economic Festival' atau ISEF yang akan diselenggarakan 5-9 Oktober 2022," tuturnya.

Infografis Desainer Indonesia di Pentas Fesyen Dunia
Infografis desainer Indonesia di pentas fesyen dunia (Liputan6.com/Trie Yasni))
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya