Liputan6.com, Surabaya - Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jatim Abdul Haris memastikan, sebanyak 63 calon jemaah umrah yang gagal berangkat pada Senin 26 September akan diberangkatkan ke Mekkah secara bertahap dari Bandara Internasional Juanda.
"Pemberangkatan diupayakan dilakukan secara bertahap. Sebagian sudah ada jemaah yang berangkat, jadi bertahap," ujarnya, Sabtu (1/10/2022).
Baca Juga
Ia menjelaskan, pihak maskapai Air Asia akan bertanggung jawab. Sehingga, tiket sebelumnya yang sudah dipesan tidak akan dianggap hangus.
Advertisement
"Tadi hasil rapat, Air Asia mengatakan bahwa dana jemaah tidak hangus, itu prinsipnya. Nanti akan diganti dalam bentuk tiket yang baru. Kalau uang tidak mungkin," ucap Haris.
Menurut Haris, pihak Air Asia bersama Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) sudah mengusahakan agar puluhan jamaah tersebut bisa diberangkatkan melalui bandar udara lainnya.
"Ternyata yang bisa difasilitasi cuma 28 orang calon jemaah umrah. Mereka diberangkatkan dari Jakarta dan transit di Kuala Lumpur, Malaysia untuk selanjutnya ke Jeddah, Mekkah," ujarnya.
Adapun hasil rapat disepakati bahwa seluruh stakeholder akan mensosialisasikan aturan-aturan tentang perjalanan ibadah umrah. Tujuannya, agar seluruh unsur bisa memahami dan tidak terjadi miss komunikasi di lapangan.
"Jadi nanti minta upayakan ada satu aplikasi yang bisa mengakses secara keseluruhan. Di dalamnya memuat data jamaah, dokumennya, paket umrah, hingga vaksin meningitis," ucapnya.
"Sehingga ketika proses pemberangkatan itu, semuanya (calon jemaah) bisa mengakses melalui barcode," imbuh Haris.
Ia menambahkan, ke depan informasi dan komunikasi tentang perjalanan ibadah umrah perlu diperkuat lagi. Sehingga tidak sampai ada kejadian calon jemaah terlantar dan tidak bisa berangkat ke Tanah Suci, Mekkah.
"Kami tidak mengatakan ini kelalaian, tapi perlu ada kejelasan dari semua unsur agar kejadian seperti ini tidak terulang. Makanya kita perkuat, jalinan informasi dan komunikasi antara stakeholder penyelenggara ibadah haji dan umrah," ujarnya.
Vaksin Meningitis Langka
Â
Sebelumnya, Kota Surabaya mengalami kelangkaan stok vaksin meningitis. Padahal, vaksin tersebut menjadi salah satu syarat bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri seperti ibadah umrah.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan, pihaknya telah mengirimkan surat ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk mengajukan vaksin meningitis. Bahkan sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya telah berkontak langsung dengan pihak Kemenkes.
"Saya juga sudah menyampaikan ke staf ahli yang ada kementerian. Jadi, Insyaallah tidak lama lagi bisa dikirim," kata Wali Kota Eri Cahyadi, Jumat (30/9/2022).
Advertisement