Liputan6.com, Banyuwangi - Warga Papring Kalipuro Banyuwangi menggelar fashion show antimainstream di tengah hutan. Dengan dagu tegap dan tatapan penuh percaya diri, sejumlah 'model' yang biasa berkutat dengan arit dan cangkul itu berjalan anggun di tengah rimbunnya pepohonan.
Tokoh Pemuda setempat Widie Nurmahmudy mengatakan kegiatan fashion show itu dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional pada 2 Oktober 2022.
Advertisement
Masyarakat menampilkan kain batik dengan motif baru yakni bambu yang menjadi ikon Papring.
Widie menyebut Papring adalah merupakan salah satu dari 8 klaster utama industri kerajinan bambu di Banyuwangi yang memiliki topografi yang sedikit curam pada ketinggian 1.000 mdpl.
Di tempat tersebut memiliki lahan seluas 2,8 Ha sebagai kawasan konservasi hutan bambu. Jenis tamanan bambu yang dikembangkan meliputi tanaman bambu batu, apus, petung, ampel, ori dan sebagainya.
Masyarakat Papring hampir sebagian besar memperoleh penghasilan dengan memanfaatkan bambu. Seperti dibuat kerajinan dan lain sebagainya.
"Maka, inspirasi dari aktivitas masyarakat Papring inilah mendasari lahirnya motif batik-batik tersebut," kata Widie. Senin (3/10/2022).
Ragam Jenis Batik
Adapun jenis-jenis motif batik karya masyarakat Papring diantaranya Mata Puruh, Jajang Pipil, Pucuk Bung, Gedekan, Liris, Kursian, Jajang Sebarong, Truntum.
Widie berharap Batik Papring bisa semakin dikenal. Sehingga dapat menjadi peluang bagi masyarakat Papring untuk meningkatkan kreativitas dan pendapatan.
"Kami berharap ini menjadi opsi dan terobosan baru yang memberi effect untuk perekonomian masyarakat," tandasnya.
Advertisement