Liputan6.com, Malang - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta pemerintah daerah mengalokasikan anggaran untuk penanganan trauma healing masyarakat terdampak tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.
Muhadjir mengatakan, warga yang terdampak secara psikologis akibat tragedi Stadion Kanjuruhan Malang harus juga mendapat perhatian serius. Sedangkan korban jiwa baik meninggal dunia maupun terluka jelas dipastikan harus tertangani.
"Saya minta pemerintah provinsi dan kabupaten kota menyisihkan anggaran untuk membantu pemulihan psikis semua yang terdampak," kata Muhadjir di Malang, Kamis, (6/10/2022).
Advertisement
Menurut dia, di APBD provinsi maupun kabupaten/kota selalu ada dana siap pakai untuk menghadapi situasi kedaruratan. Bisa digunakan baik itu untuk penanganan bencana alam maupun bencana sosial seperti peristiwa di Kanjuruhan.
Dana tersebut dapat dipakai membantu gerakan unit layanan trauma healing yang melibatkan banyak organisasi. Sebab, itu merupakan bagian dari mitigasi bencana sosial agar tak ada dampak berkepanjangan dari masyarakat atas peristiwa itu
"Jadi bukan hanya pelayanan dari arti fisik, tapi juga psikis sebetulnya. Semua harus dijangkau," ucap Muhadjir.
Sedangkan pembiayaan layanan kesehatan bagi seluruh korban jelas ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Pembiayaan kesehatan maupun untuk santunan korban itu juga menggunakan dana siap pakai.
Bentuk Keprihatinan
"Sekarang mohon disisihkan lagi untuk penanganan psikis trauma healing ini. Berapa yang dialokasikan itu terserah pemda," ucap Muhadjir.
Ia menambahkan, terkait santunan untuk korban memang tak sebanding dengan hilangnya nyawa manusia. Namun, itu bagian dari keprihatinan pemerintah atas terjadinya tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.
"Sekali lagi bukan bermaksud ganti rugi kepada korban, tapi menunjukkan empati dan menunjukkan perhatian pemerintah terhadap kejadian yang tak diinginkan," kata Muhadjir.
Advertisement