Liputan6.com, Malang - Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RS Saiful Anwar (RSSA) Syaifullah Asmiragani menyatakan, pihaknya siap membantu proses autopsi dua korban meninggal tragedi Kanjuruhan, yang rencananya dilakukan pada 5 November 2022.
Dia mengatakan meskipun saat ini belum ada permintaan untuk membantu pelaksanaan autopsi, namun pihak rumah sakit siap jika dibutuhkan.
"Terkait penggalian jenazah, saya masih belum mendapatkan surat permintaan. Tapi kalau kami diminta, akan kami lakukan," kata Syaifullah, Selasa (1/11/2022).
Advertisement
Syaifullah menjelaskan, saat ini RSSA sudah menyiapkan langkah antisipasi jika dalam waktu dekat ada permintaan untuk membantu autopsi yang langsung dilakukan di tempat korban dimakamkan dengan proses ekshumasi.
Menurut dia, jika nantinya diminta untuk membantu proses autopsi tersebut, pihaknya menerjunkan salah satu dokter ahli forensik.
Tim yang melaksanakan autopsi tersebut, diperkirakan tidak semuanya berasal dari rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu.
"Seandainya memang ada (permintaan), yang akan melakukan pemeriksaan adalah tim. Termasuk persatuan ahli forensik di Jatim, tidak hanya RSÂ Saiful Anwar, supaya dapat gambaran yang objektif," ujarnya.
Dia menambahkan, dalam pemeriksaan autopsi dibutuhkan banyak pendapat dari ahli agar bisa lebih objektif. Tim tersebut, diperkirakan berisi lebih dari satu dokter ahli untuk melakukan proses autopsi kepada dua korban tragedi Kanjuruhan.
Cari Penyebab Kematian
"Pasti lebih dari satu dokter. Apalagi dalam kasus ini diminta data yang objektif, sehingga saya yakin yang akan melakukan evaluasi dokternya lebih banyak lagi," katanya.
Proses autopsi dua korban meninggal dunia dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur rencananya dilaksanakan pada 5 November 2022 untuk mencari penyebab kematian korban setelah keluarga korban menyetujui proses tersebut.Â
Advertisement