Liputan6.com, Pamekasan - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan menetapkan status siaga banjir di wilayah perkotaan, menyusul adanya peningkatan debit air di dua sungai di kota itu, yakni Sungai Kalisemajid dan Sungai Sinhaja.
"Selain karena debit air sungai meningkat, penetapan siaga banjir perkotaan ini juga karena di sejumlah kecamatan di Pamekasan juga telah terjadi banjir, sehingga banjir kiriman berpotensi terjadi di wilayah Kota Pamekasan," kata Analis Muda Kebencanaan BPBD Pamekasan, Budi Cahyono, dilansir dari Antara, Sabtu (31/12/2022).
Baca Juga
Selain itu yang menjadi pertimbangan BPBD menetapkan status siaga banjir perkotaan, karena debit air di sejumlah dam pemantau juga meningkat.
Advertisement
Ia mencontohkan seperti di Dam Samiran, Dam Klampar, Dam Blumbungan dan Dan Bulai, Pamekasan.
Perkembangan tinggi permukaan air di Dam Samiran, katanya, kini telah mencapai 130 cm, Dam Klampar 95 cm, Dam Blumbungan 90 cm, dan di Dam Bulai mencapai 80 cm.
Sementara, pada saat yang sama, kondisi air laut saat ini dalam keadaan pasang, sehingga pertemuan sungai di Dusun Sinhaji dan sepanjang sungai Kalisemajid mengalami kenaikan.
"Karena itu, kami meminta agar masyarakat perkotaan, terutama yang tinggal di sepanjang aliran sungai hendaknya meningkatkan kewaspadaan, karena banjir kiriman dari hulu sungai kemungkinan segera tiba di Pamekasan," katanya.
BPBD juga menyampaikan siaran keliling mengabarkan kepada warga agar meningkatkan kewaspadaan, mengingat banjir di sejumlah kecamatan di hulu sungai sedang berlangsung.
Sementara itu, debit air di dua sungai di Pamekasan, yakni Sungai Kalisemajid dan Sungai Sinhaji, Pamekasan pada sekitar pukul 15.45 WIB memang nampak semakin tinggi dan terpantau deras, demikian Budi Cahyono .