Liputan6.com, Sumenep - Kepala Dinas Pariwsiata Kabupaten Sumenep Mohammad Iksan membenarkan, kapal pesiar MV Ocean Odyssey berbendera Bahamas yang membawa 124 turis asing dari Amerika Serikat (AS) tidak bisa bersandar di pelabuhan Kalianget, karena terhalang ombak tinggi.
Hingga kini, lanjut Iksan, kapal pesiar tersebut masih berlayar di perairan Sumenep, menunggu cuaca baik untuk bersandar di dermaga.
"Iya, tidak bisa merapat karena memang ombak masih tinggi," ujarnya, Rabu (1/2/2023).
Advertisement
Iksan mengatakan, pihak travel agent mengaku pesiar kapal pesiar MV Ocean Odyssey akan kembali ke Sumenep pada bulan depan, dengan wisatawan yang berbeda. Saat ini kapal tersebut sudah memutuskan untuk berlayar menuju Probolinggo.
"Posisinya ada di Pamekasan dan KSOP tidak mengizinkan bersandar dan tadi memutuskan sudah melanjutkan perjalanan ke Probolinggo," ucapnya.
Iksan mengungkapkan, pihaknya sudah menyampaikan paket wisata alam dan budaya yang menarik untuk dikunjungi.
"Selain berkunjung ke masjid jami dan pendopo keraton, para wisatawan mancanegara yang datang ada bulan depan juga akan dibawa ke berbagai wisata alam yang indah. Ada pantai Lombang, Slopeng dan pulau Giliyang dan Gili Labak," ujarnya.
"Para wisatawan mancanegara juga akan disuguhi dengan berbagai pertunjukan budaya seperti klenengan, sarongen dan berbagai kesenian khas Sumenep," imbuh Iksan.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi sebelumya mengaku telah mempersiapkan penyambutan 124 orang wisatawan mancanegara asal Amerika, rombongan kapal pesiar berbendera negara Bahamas, yang akan berlabuh di pelabuhan ujung timur pulau madura ini.Â
"Perdana untuk turis mancanegara rombongan akan datang sore ini. Kita akan mempersiapkan penyambutan. Mereka akan menikmati wisata alam dan heritage di Sumenep," ujar Bupati Fauzi saat berbintang dengan liputan6.com di Surabaya, Rabu (1/2/2023).Â
Destinasi Langganan Wisatawan Asing
Â
Fauzi menuturkan, ada beberapa destinasi wisata yang menjadi langganan para turis mancanegara. Diantaranya adalah museum keraton Sumenep, pulau Giliyang dan Gililabak dan pantai Lombang.Â
"Mereka juga berkunjung ke kerajinan batik dan keris di Sumenep," tambah bupati yang identik dengan blangkon itu.
Dia mengatakan, sepanjang tahun pada tahun 2018 ada sekitar 32 kapal pesiar yang berkunjung ke wilayahnya. Para turis itu berasal dari berbagai mancanegara, seperti Perancis, Jerman dan AS. Sayangnya, akibat pandemi Covid 19, kunjungan wisatawan mancanegara sempat menurun.
"Kalau sendiri-sendiri dari kemarin sudah mulai. Ini mereka datang rombongan," ucapnya.
Untuk mendongkrak kedatangan turis mancenagara, Bupati Fauzi mengaku telah melakukan sejumlah terobosan. Diantaranya dengan menggencarkan promosi tentang keindahan alam dan budaya di Sumenep, penyelenggaraan kalender event berbasis panthelix dengan membangun sejumlah fasilitas hunian seperti hotel bintang lima di Sumenep.
"Kita memberikan informasi agar mereka bisa berkunjung ke tempat-tempat wisata di wilayah Sumenep," tandasnya.
Fauzi juga mempromosikan wisata Sumenep sejumlah lagu yang diciptakannya. Dengan menggandeng musisi lokal, politisi PDIP itu menciptakan lagu yang menceritakan keindahan dan keunikan budaya di Sumenep.
Fauzi menyebut, Kabupaten Sumenep juga mempunyai wilayah golden triangle yang menyuguhkan pemandangan menawan. Diantaranya adalah pulau Gili Labak, pulau Giliayang dan pantai Lombang.
Advertisement