Dana Desa Meningkat 3 Kali Sejak 2015, Diharapkan Persempit Ketimpangan Desa dengan Kota

Pelaksana Harian Dirjen Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) La Ode Ahmad P Bolombo menyatakan, pemerintah memberikan perhatian yang besar kepada desa berupa pemberian dana desa sejak 2015-2023, yang besarannya meningkat hingga tiga kali lipat.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Nov 2023, 20:44 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2023, 20:35 WIB
Penutupan Pelatihan Paningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa, di Banda Aceh. (Istimewa)
Penutupan Pelatihan Paningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa, di Banda Aceh. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Harian Dirjen Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) La Ode Ahmad P Bolombo menyatakan, pemerintah memberikan perhatian yang besar kepada desa berupa pemberian dana desa sejak 2015-2023, yang besarannya meningkat hingga tiga kali lipat.

Pemberian dana tersebut diharapkan akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat desa, serta mempersempit ketimpangan antara desa dengan kota.

"Dana Desa per Desa meningkat 3 kali lipat dari Rp 280,3 juta per desa tahun 2015 menjadi Rp 907,1 juta per desa di tahun 2023," katanya, saat menutup kegiatan Pelatihan Paningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa, di Banda Aceh, Rabu (08/11/2023).

Total Dana Desa dari Tahun 2015 sampai dengan tahun 2023 sebesar Rp 538,9 Triliun. Terjadi kenaikan transfer Dana Desa dari tahun ke tahun. Pada 2015 alokasi dana desa sebesar Rp 20,67 triliun, namun terus meningkat, hingga pada 2023 Dana Desa dialokasikan sebesar Rp 70 triliun.

Menurut La Ode, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempersempit ketimpangan, pemerintah membuat Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD). Program kerjasama dengan Bank Dunia (World Bank) ini berbentuk pelatihan peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa dan pengurus lembaga desa.

"Sumber daya manusia yang unggul akan dapat mengelola potensi-potensi sumber daya alam untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan roda perekonomian di desa," ujarnya.

Ia menjelaskan, peningkatan kesejahteraan dan upaya mempersempit ketimpangan sejalan dengan Nawacita Ketiga Presiden Joko Widodo, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran. Caranya, memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia.

Sejauh ini, sudah terbangun jalan desa sepanjang 311.656 km, jembatan sepanjang 1.602.227 m, pasar desa sebanyak 12.297 unit, embung sebanyak 5.413 unit, irigasi sebanyak 572.8112 unit, serta penahan tanah sebesar 249.415 unit.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perkuat Kapasitas Kelembagaan Desa

Direktur Fasilitasi Keuangan dan Aset Pemerintahan Desa Lutfi menambahkan, kegiatan pelatihan P3PD bertujuan memperkuat kapasitas kelembagaan desa dalam tata kelola penyelenggaraan pemerintahan desa, terutama untuk meningkatkan kualitas belanja desa.

Target nasional pelatihan ini sebanyak 33.458 Desa, 131,610 orang. "Sampai tanggal 6 Nopember 2023 capaian pelaksanaan pelatihan ini secara nasional sebanyak 25.979 Desa (77,65%), 99.665 orang (76%) telah mengikuti pelatihan," katanya.

Untuk Provinsi Aceh, pelatihan ini menargetkan 1.888 Desa dengan jumlah Peserta sebanyak 7.552 orang. "Dan sampai angkatan ke VIII jumlah Desa mengikuti pelatihan sebanyak 1.832 Desa (97%), jumlah peserta 7.066 (93,56%) peserta," paparnya.

Infografis 6 Desa Wisata yang Wajib Dikunjungi
Infografis 6 Desa Wisata yang Wajib Dikunjungi (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya