Liputan6.com, Surabaya - Pemprov Jatim menggeber operasi pasar murah untuk meringankan beban masyarakat di tengah fluktuasi harga kebutuhan pokok, khususnya beras yang masih terbilang mahal di pasaran.
Penjabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono menjelaskan pasar murah kali ini digelar di dua tempat. Yakni di halaman Kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jatim dan di Pasar Puspa Agro, Sidoarjo.
Baca Juga
Pasar murah dilakukan dengan menjual beras medium kemasan lima kilogram seharga Rp51 ribu atau Rp10.200 per kilogram.
Advertisement
Pj Gubernur Adhy mengungkapkan selama sebulan terakhir harga gabah kering giling di tingkat petani mengalami kenaikan mencapai Rp7.320 per kilogram atau sekitar 44,6 persen dari harga yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp5 ribu.
Itu sebabnya harga beras di pasaran sampai sekarang masih tinggi. Maka Pemprov Jatim melakukan intervensi sebagai solusi untuk meringankan beban masyarakat. Salah satunya dengan menggelar pasar murah yang juga telah dijadwalkan digelar di tiap Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Jatim.
Adhy menandaskan, sementara untuk komoditas telur, daging ayam ras, sapi dan unggas harganya masih stabil.
"Kalau pun naik hanya satu persen itu wajar. Biarkan mekanisme pasar berjalan tetapi kita harus menyertainya dengan membantu masyarakat yang tidak mampu dengan menggelar pasar murah serta menyalurkan bantuan sosial tepat sasaran. Sekarang waktunya tepat karena menjelang Ramadhan," ujarnya.
15 Kali Pasar Murah Selama Februari 2024
Sebelumnya, terhitung sejak awal tahun hingga pertengahan Februari 2024, Pemprov Jatim telah menggelar sebanyak 15 kali operasi pasar murah.
Pj Gubernur Adhy menyatakan sedang mengupayakan dalam gelaran operasi pasar murah berikutnya menyertakan komoditas cabai yang harganya di pasaran kini mendekati Rp100 ribu per kilogram. Menurut dia, musim hujan menyebabkan tanaman cabai gampang layu sehingga stoknya berkurang.
"Agar ketersediaan stok cabai dapat bertahan lebih lama, Pemprov Jatim sedang mengupayakan gudang berpendingin dengan melibatkan Badan Usaha Milik Daerah, bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/ kota," ucapnya.
Advertisement