Kemenkes Catat 60.296 Kasus DBD Sepanjang 2024, 455 Orang Meninggal Dunia

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan pada periode yang sama di 2023, jumlah kasus DBD sebanyak 20.502 dengan 162 kasus meninggal dunia.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 09 Apr 2024, 08:03 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2024, 08:03 WIB
Ilustrasi DBD (Istimewa)
Ilustrasi DBD (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan mencatat terdapat sebanyak 455 kasus kematian akibat demam berdarah dengue (DBD) sampai minggu ke-14 tahun 2024, dari total keseluruhan 60.296 kasus.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan pada periode yang sama di 2023, jumlah kasus DBD sebanyak 20.502 dengan 162 kasus meninggal dunia.

Nadia menyebutkan, lima kabupaten dan kota dengan kematian akibat DBD tertinggi pada 2024 adalah Kabupaten Bandung dengan 25 kasus kematian, kemudian Kabupaten Jepara 21 kematian, dan Kabupaten Subang 18 kematian.

"Kemudian Kabupaten Kendal 16 kematian dan Kabupaten Bogor 13 kematian," ujarnya, Senin (8/4/2024).

Adapun lima kabupaten dan kota dengan kasus demam berdarah dengue tertinggi pada 2024 adalah Kabupaten Tangerang sebanyak 2.540 kasus, kemudian Kota Bandung sebanyak 1.741 kasus, Kabupaten Bandung Barat sebanyak 1.422 kasus, dan Kabupaten Lebak sebanyak 1.326 kasus.

"Lalu Kota Depok 1.252 kasus," Nadia menambahkan.

Sebelumnya, dalam rilis pada Selasa (2/4) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu mengatakan ada risiko bahwa kasus DBD masih akan berlanjut hingga musim pancaroba.

Maxi mengatakan, per Selasa (26/3) atau pekan ke-13 kasus dengue di Indonesia dilaporkan mencapai 53.131 orang. Sementara itu kasus kematian akibat dengue dilaporkan ada 404 orang.

Dengan kenaikan kasus dengue yang terjadi belakangan ini, Maxi pun meminta masyarakat untuk tidak terlalu panik. Menurut dia, hal yang terpenting adalah tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Jaga Kebersihan Diri dan Lingkungan

Petugas sedang melakukan fogging di RT 06 RW 03 Duren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi untuk memberantas jentik nyamuk DBD. (Liputan6.con/Bam Sinulingga)
Petugas sedang melakukan fogging di RT 06 RW 03 Duren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi untuk memberantas jentik nyamuk DBD. (Liputan6.con/Bam Sinulingga)

 

Dia mengimbau masyarakat untuk melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus secara berkala dan menyeluruh, terutama saat musim hujan seperti sekarang ini.

“Mulai sekarang cek kebersihan di rumah maupun lingkungan sekitar, jangan sampai ada barang-barang yang berpotensi menimbulkan genangan air. Kalau dibiarkan nanti bisa jadi tempat berkembang biak nyamuk dengue, bila menemukan sebaiknya segera dikuras, dikeringkan, atau ditutup bahkan bila perlu didaur ulang,” kata dia.

Infografis Tips Waspada DBD Saat Kasus Meningkat Drastis. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Tips Waspada DBD Saat Kasus Meningkat Drastis. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Kondisi pasien anak yang terserang DBD di ruangan perawatan RSUD TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, NTT (Liputan6.com/Ola Keda)
Kondisi pasien anak yang terserang DBD di ruangan perawatan RSUD TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, NTT (Liputan6.com/Ola Keda)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya