Jumlah Penyeberang di Pelabuhan Ketapang Menurun Saat Ajang WWF di Bali

Jumlah pengguna jasa penyeberangan di Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi Jawa Timur, mengalami penurunan seiring dengan berlangsungnya World Water Forum (WWF) ke-10.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 21 Mei 2024, 16:03 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2024, 16:03 WIB
Ilustrasi kondisi penyebrangan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi (Istimewa)
Ilustrasi kondisi penyebrangan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi Jumlah penyeberangan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi turun saat berlangsungnya World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali.

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Persero Ketapang Syamsudin mengatakan, intensitas dari volume pengguna jasa yang ingin menyeberang ke Bali secara keseluruhan terdapat sedikit penurunan.

Apabila dilihat dari rata-rata harian, jumlah pengguna jasa penyeberangan di Pelabuhan Ketapang biasanya berkisar antara 9 ribu sampai 10 ribu penumpang, dan dalam beberapa hari ini menurun sekitar 10 persen.

“Intensitas volume pengguna jasa di Pelabuhan Ketapang secara keseluruhan data menurun dalam beberapa hari di bawah normal,” ucap Syamsudin, Selasa (21/5/2024).

Meski begitu dikatakan oleh Syamsudin, kondisi ini tidak akan berlangsung lama. Pasalnya ada kemungkinan para pengguna jasa penyeberangan Pelabuhan Ketapang sudah mengetahui adanya perhelatan WWF ke-10 yang berlangsung di Bali pada 18-25 Mei 2024. 

Terlebih sesuai dengan arahan dari Kapolda Jatim yang mengimbau masyarakat untuk tidak berencana pergi Ke Pulau Dewata untuk sementara waktu, kecuali dalam keadaan terdesak saat WWF dilaksanakan.

"Kondisi ini tidak berlangsung lama, mudah-mudahan setelah WWF selesai Pelabuhan Ketapang bisa kembali normal,” kata Syamsudin.

Syamsudin juga menuturkan, jika pihaknya sangat mendukung forum internasional tersebut. Dukunganya itu ditunjukkan oleh PT ASDP yang telah mempersiapkan keamanan demi kelancaran WWF. Di antaranya menyiapkan monitoring room, kesiapan data dan kesiapan terkait pengamanan.

“Tidak ada pengurangan jumlah kapal, kapal masih tetap seperti biasa,” tandasnya.

 

Hari Raya Waisak Diperkirakan Ada Lonjakan

Tantangan Pengelolaan Air Secara Global dalam Kick off Meeting 10th WWF
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (keenam kiri), Presiden World Water Council Loic Fauchon beserta peserta dari Dewan Gubernur World Water Council foto bersama usai pembukaan Kick off Meeting 10th World Water Forum di Jakarta, Rabu (15/2/2023). (Liputan6.com/HO)

Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto juga mengatakan, untuk arus mobilisasi mulai dari kendaran roda empat, roda dua hingga pejalan kaki yang menuju pulau Bali, tidak menunjukkan adanya peningkatan. Jika menilik data, jumlah pengguna jasa penyeberangan yakni dibawah 10 ribu perhari.

Meski begitu, hal yang perlu diantisipasi yaitu pada libur panjang yang akan datang. Pasalnya pada tanggal 23 Mei merupakan hari Raya Waisak ditambah cuti bersama yang dilanjut dengan libur akhir pekan.

"Ditakutkan pada momen tersebut adanya lonjakan jumlah pengguna jasa penyeberangan di Pelabuhan Ketapang menuju ke Bali. Semoga dengan kesiapan personel, apabila ada lonjakan arus mobilisasi ke Bali saat libur panjang, tidak ada kejadian yang diluar kendali dan semua tetap aman serta kondusif,” imbuh Irjen Pol Imam.

 

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya