Abu Wardah Santoso lahir di Tentena, Sulawesi Tengah pada 21 Agustus 1976. Ia merupakan pemimpin Mujahidin Indonesia Timur yang berafiliasi dengan organisasi teror ISIS. Ia meninggal pada 18 Juli 2016 dalam serbuan aparat ke tempat persembunyiannya di Poso, Sulawesi Tengah.
Perburuan Libatkan Drone
Tim Alfa 29 Batalyon Infantri 515 Komando Strategi TNI Angkatan Darat (Kostrad) berhasil menembak mati pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) sekaligus gembong teroris paling dicari, Santoso, dalam baku tembak di hutan salah satu Pegunungan Biru, Tambarana, Poso Pesisir Utara, Sulawesi Tengah, Senin, 18 Juli 2016.
Dibalik ketangguhan tim tersebut, ada peran besar pesawat tanpa awak atau drone milik TNI Angkatan Udara bernama Skuadron 51. Komandan Pangkalan TNI AU (Danlanud) Supadio Pontianak Marsekal Pertama (Marsma) Tatang Herlyansah mengatakan peran drone dalam operasi bersandi Tinombala itu memantau pergerakan Santoso dan anak buahnya selama berada di hutan pegunungan Poso.
Perburuan Menyulitkan Aparat
Meski telah menangkap dan menahan tersangka terorisme Arif Tuban dan Muri alias Donal, keberadaan gembong teroris Mujahidin Indonesia Timur, Santoso masih dalam perburuan Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri.
"Kita belum ada tersangka baru lagi. Tapi, upaya pengembangan terus berjalan, apalagi tokoh utamanya Santoso belum tertangkap," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar