Liputan6.com, Jakarta - Iklan digital dipandang sebagai salah satu cara untuk dapat menggaet konsumen lebih luas dan tepat sasaran. Namun penggunaan iklan digital saat ini masih didominasi perusahaan besar, sedangkan segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) baru mulai menjajaki.
Vice President Digital Advertising Telkomsel, Haryati Lawidjaja, menuturkan bahwa saat ini mulai terjadi pergeseran dari iklan tradisional ke digital. Para pelaku usaha sudah mulai memahami keuntungan dari iklan digital.
"Mereka sudah mulai beralih dari tradisional ke digital, tapi masih didominasi perusahaan-perusahaan besar multinasional. Sedangkan UKM sudah mulai mengenal, mereka lebih tanggap soal keuntungan dari model iklan ini," jelas perempuan yang akrab dipanggil Fey ini, dalam acara Media Update Telkomsel Digital Advertising, di Wisma Mulia, Jakarta.
Dominasi brand multinasional, sambungnya, karena perusahaan-perusahaan itu lebih banyak mengetahui soal konten iklan digital dan memiliki modal lebih besar dibandingkan UKM. Kendati enggan merinci persentasenya, Fey mengatakan bahwa penggunaan iklan digital di kalangan UKM mengalami pertumbuhan.
Bisnis iklan digital sendiri semakin kokoh dengan pertumbuhan penggunaan ponsel di Tanah Air, terutama smartphone. Telkomsel memperkirakan akan terjadi perkembangan pesat dalam iklan mobile di Indonesia.
Kesuksesan iklan digital sendiri, kata Fey, tergantung dari beberapa hal seperti channel yang digunakan, target konsumen pengiklan, dan apakah barang yang diiklankan itu sudah ada di pasar atau belum. Industri yang paling banyak bekerjasama dengan Telkomsel untuk iklan digital antara lain otomotif dan perbankan.
Kontribusi iklan digital terhadap keseluruhan usaha Telkomsel masih belum sebesar layanan SMS, voice, dan data. Tapi mengalami pertumbuhan triple digit per tahun.
"Tahun lalu tumbuh 150 persen. Sedangkan untuk jumlah pengiklan, kami optimis bisa memiliki lebih dari 100 ribu brand yang bekerjasama untuk iklan digital ini," tutur Fey.
Untuk mencapai target itu, Telkomsel memiliki sejumlah amunisi dalam iklan mobile, seperti akan fokus terhadap layanan analisis dalam bentuk Big Data, yang bisa menganalisa data berdasarkan sampling perilaku konsumen sehari-hari secara kolektif. Sehingga pengiklan bisa mengetahui perilaku konsumen yang berkaitan dengan produknya.
"Dengan demikian, brand bisa merancang program pemasaran secara terarah dan tepat," jelasnya.
UKM Mulai Lirik Potensi Iklan Digital
Saat ini mulai terjadi pergeseran dari iklan tradisional ke digital. Para pelaku usaha sudah mulai memahami keuntungannya.
diperbarui 11 Jul 2014, 12:11 WIBDiterbitkan 11 Jul 2014, 12:11 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 Jawa Tengah - DIYAsam Urat Tinggi? Coba Aneka Jus Ini
4 Jawa Tengah - DIYInilah 5 Makanan di Sekitar Kita yang Bisa Turunkan Kolesterol
5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jadwal SIM Keliling di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung 3-9 Februari 2025
Rahasia Waktu Paling Cepat Doa Dikabulkan, Lakukan Amalan Ini Kata UAH
Kebakaran Manggarai Padam, 2 Rumah dan 1 Pabrik Tahu Hangus Dilalap Api
Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert Salah Kostum saat Saksikan Persija Jakarta vs PSBS Biak
Prasasti Cikapundung, Jejak Sejarah yang Tersimpan di Sungai Bandung
Saksikan Live Streaming Liga Italia AC Milan vs Inter Milan, Segera Dimulai
Kesaksian Warga soal Pekerja Tewas Tertimbun Longsoran di Proyek Perbaikan Saluran PDAM di Purwakarta
Kebakaran Hebat Gudang Mebel di Tambun Bekasi, Sempat Terdengar Ledakan
Trailer Film Pengepungan di Bukit Duri Dirilis, Jadi Film ke-11 Joko Anwar
Link Live Streaming Liga Inggris Arsenal vs Manchester City, Segera Mulai di SCTV dan Vidio
Hasil Liga Inggris Manchester United vs Crystal Palace: Tren Kemenangan Setan Merah Terhenti
Takbir 5 Kali dalam Sholat Jenazah, Batal atau Tidak? Begini Kata Gus Baha