Tower XL Diprediksi Bernilai Melebihi Rp 10 Triliun

Setiap menara atau tower BTS yang dijual XL diperkirakan memiliki nilai di atas Rp 1 miliar.

oleh Denny Mahardy diperbarui 20 Jul 2014, 17:04 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2014, 17:04 WIB
Ilustrasi BTS XL
Ilustrasi BTS XL (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta - Niatan PT Tower Bersama Infrastructure Group (TBIG) mengakuisisi menara yang dimiliki PT XL Axiata Tbk (XL) tak main-main. Perusahaan itu ingin memborong menara yang ditawarkan XL melalui lelang terbuka yang baru saja diumumkan beberapa waktu lalu.

Rencana memborong menara XL diungkap Chief Financial Officer TBIG, Helmy Yusman Santoso. Perusahaan tower provider itu mengaku sedang dalam proses melengkapi persyatan untuk mengikuti lelang yang digelar oleh operator telekomunikasi nomor dua di Indonesia tersebut. 

"Kita akan ikuti proses lelangnya. XL kan akan memilih pembeli mana yang paling pas untuk membeli aset punya dia itu. Karena pemilihan ini bukan cuma soal harga tapi juga soal keberlangsungan XL sendiri juga, kan XL juga pasti masih akan pakai menaranya," ungkap Helmy.

Soal harga yang mungkin bisa dipasang XL pada menara yang akan dilego, Helmy mengaku masih belum tahu. Namun, ia meyakini harga yang akan dipasang XL bakal lebih besar daripada nilai investasi yang dikeluarkan saat perusahaan tersebut membangun tower.

"Kalau asumsi biaya untuk membangun satu menara itu investasinya Rp 1 miliar pas jual tentu harganya gak segitu, ada kenaikan nilai. Kenaikannya ditentukan dari nilai bisnis dan kebutuhan pemilik menara itu sendiri," kata Helmy.

Tower Bersama memprediksi nilai transaksi yang dihasilkan dari keseleruhan menara yang dijual XL akan mencapai lebih dari Rp 10 triliun. Meskipun akan melibatkan dana dalam jumlah besar pihak TBIG mengaku akan menyiapkan dana agar bisa memiliki menara yang dijual XL.

"Kalau dihitung 7.000-8.000 menara yang mau dijual  XL tinggal dikali saja nilainya. Misalnya kita hitung tiap menara Rp 1,5 miliar jumlah dana yang kita siapkan berarti harus lebih dari Rp 10 triliun," papar Helmy saat ditemui Tim Tekno Liputan6.com.

Penjualan menara memang telah masuk dalam skema bisnis yang dicanangkan XL demi meraih pendapatan dalam jumlah besar di tahun ini. Perusahaan itu harus mengoptimalkan fasilitas yang dimilikinya setelah mengakuisisi PT Axis Telekom Indonesia dengan nilai US$ 865 juta atau sekitar Rp 9,5 triliun beberapa bulan lalu.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya