Huawei Ragu OS Tizen Bisa Sukses

Huawei sama sekali tidak ada rencana mendorong Tizen ke depan, kendati perusahaan ikut serta berinvestsi dalam penelitian OS tersebut.

oleh Andina Librianty diperbarui 26 Agu 2014, 13:31 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2014, 13:31 WIB
Perangkat Berbasis Tizen Meluncur Bulan Depan di Rusia
Tizen OS (techpp.com)

Liputan6.com, Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) Consumer Business Group Huawei, Richard Yu, dalam sebuah kesempatan wawancara dengan Wall Street Journal, membahas tentang dua sistem operasi (OS) mobile yaitu Tizen dan Windows Phone. Menurutnya Tizen tidak memiliki peluang untuk sukses.

Yu mengatakan Huawei sama sekali tidak ada rencana mendorong Tizen ke depan, kendati perusahaan ikut serta berinvestsi dalam penelitian OS tersebut. Di sisi lain, Yu juga mengkhawatirkan ketergantungan Huawei kepada Android.

Lebih lanjut, Yu mengatakan bahwa Tizen tidak memiliki peluang untuk sukses. Hal ini diprediksi menjadi alasannya menolak permintaan para operator untuk mendesain ponsel Tizen.

Yu memiliki pemikiran yang sama mengenai Windows Phone, khususnya karena perusahaan tak berhasil meraup keuntungan dengan smartphone Windows Phone besutannya. Hingga akhirnya semua perangkat Windows Phone ditahan.

Meski tak menampik ketergantungan dengan Android, menurut Yu, Huawei tidak berencana membuat OS sendiri, meskipun hal itu mudah untuk direalisasikan. Tantanganya adalah membangun ekosistem untuk OS tersebut.

Eksekutif itu juga mengungkapkan bahwa Huawei tidak berencana melakukan akuisisi seperti yang dilakukan Lenovo terhadap Motorola Mobility, dan sebaliknya akan fokus pada R&D. Menurutnya, jumlah penjualan yang besar memang bisa dibantu degan harga jual yang murah, tapi R&D yang pada akhirnya akan memberikan keuntungan bagi konsumen.

Menurut yang dilansir Phone Arena, Selasa (26/8/2014), Huawei saat ini adalah vendor smartphone terbesar ketiga berdasarkan total pengapalan pada tahun lalu. Perusahaan asal Negeri Tirai Bambu ini ingin mendapatkan margin keuntungan lebih tinggi dari sebelumnya pada 2014. 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya