4 Kunci Optimalisasi Teknologi 4G LTE di Indonesia

Soal optimalisasi teknologi 4G LTE di Tanah Air disebutkan sedikitnya ada empat kunci yang harus terpenuhi.

oleh Denny Mahardy diperbarui 15 Okt 2014, 11:53 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2014, 11:53 WIB
Bisnis 4G Berkembang, Ketenangan Bolt Akan Terusik
Ilustrasi layanan 4G

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia telah mulai mengadopsi teknologi komunikasi generasi keempat atau biasa dikenal 4G LTE (long term evolution). Namun, penggunaan teknologi berbasis internet cepat ini di Indonesia bisa dibilang belum dioptimalkan.

Soal optimalisasi teknologi 4G LTE di Tanah Air disebutkan sedikitnya ada empat kunci yang harus terpenuhi. Hal itu diungkapkan Setyanto P. Santosa selaku Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) di sela berlangsungnya ICT Carnival & LTE Summit II 2014 di JW Marriott Hotel Jakarta.

Yang pertama, harus ada penentuan model berkelanjutan untuk pengembangan teknologi pita besar (broadband) di Indonesia. Setyanto menilai kebijakan terkait penentuan model berkelanjutan menjadi satu dari sekian bagian penting aplikasi 4G LTE di Indonesia.

"Ide model berkelanjutan untuk pengembangan rencana pita besar Indonesia harus menitikberatkan partisipasi aktif sektor privat atau para pengusaha," ungkapnya.

Kedua, Setyono, Indonesia harus mempunyai cara paling ideal untuk menciptakan harmonisasi spektrum yang ada demi lancarnya penerapan teknologi 4G LTE secara publik dan komersil.

Ketiga, menurutnya perlu ditemukan cara bagaimana pelaku industri lokal juga turut mendapatkan keuntungan dengan berkembangnya 4G LTE. Ia menyebutkan pembukaan kesempatan akses dan penyediaan konten sebagai salah satu contoh model yang bisa diterapkan.

Sedangkan yang keempat, Setyanto meminta adanya sebuah cara agar industri manufaktur lokal bisa berkemampuan dan berkemauan untuk memproduksi perangkat 4G/CPE berbiaya rendah.

"Dengan biaya rendah dan harga murah, maka daya jangkau konsumen akan meningkat. Opsi yang bisa diambil, misalnya pemberian insentif kepada industri manufaktur lokal untuk memproduksi perangkat 4G murah," tandas Setyanto.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya