Dilema Perangkat 2 in 1 di Pasar Gadget Tanah Air

Salah satu penyebabnya adalah karena harga jual yang masih tinggi.

oleh Andina Librianty diperbarui 29 Okt 2014, 18:50 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2014, 18:50 WIB
Dilema Perangkat 2 in 1 di Pasar gadget Tanah Air
Salah satu penyebabnya adalah karena harga jual yang masih tinggi. ... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Perangkat 2 in 1, atau yang dikenal pula dengan sebutan perangkat hybrid mulai menyemarakkan pasar Indonesia sejak tahun lalu. Sayangnya, jenis perangkat ini tak kunjung menunjukkan performa penjualan memuaskan di pasaran.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo), Rudi Rusdiah, melihat perangkat 2 in 1 memiliki prospek yang bagus. Namun kenyataannya pertumbuhan perangkat 2 in 1 justru diprediksi turun hingga 10 persen dari sisi keteresediaan produk dan turun 1 persen dari sisi value pada tahun ini.

"Prospek perangkat 2 in 1 ini bagus, meski produknya baru mulai ramai pada tahun lalu. Sayangnya pasarnya justru turun 10 persen," tutur Rudi dalam acara pembukaan Indocomtech 2014 di Jakarta Convention Center, Rabu (29/10/2014).

Salah satu penyebabnya, kata Rudi, karena harga jual yang masih tinggi. Alhasil, konsumen tidak begitu berminat membeli perangkat tersebut.

Di sisi lain, produk 2 in 1 memiliki peran besar dalam menghidupkan pasar komputer. Perangkat 2 in 1 bersama dengan all-in-one PC dinilai sebagai bentuk revolusi produk komputer.

"Komputer masih akan memiliki prospek karena adanya revolusi produk seperti all-in-one dan 2 in 1," ungkapnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya