Korut Bantah Retas Komputer Sony Pictures

Korea Utara (Korut) akhirnya secara resmi membantah keterlibatannya dalam serangan cyber besar-besaran terhadap Sony Pictures.

oleh Andina Librianty diperbarui 04 Des 2014, 17:46 WIB
Diterbitkan 04 Des 2014, 17:46 WIB
Hacker
(ilustrasi)

Liputan6.com, Korea Utara (Korut) akhirnya secara resmi membantah terlibat dalam serangan cyber besar-besaran terhadap Sony Pictures. Bantahan ini disampaikan langsung oleh seorang diplomat Korut di New York kepada Voice of America.

Dilansir Business Insider, Kamis (4/12/2014), diplomat itu menegaskan bahwa negaranya tidak mungkin melakukan serangan cyber terhadap Sony Pictures. Terlebih lagi, dia mengklaim bahwa Korut adalah negara anti peretasan dan pembajakan.

"Menghubungkan DPRK (Korea Utara) dengan peretasan Sony adalah pemalsuan yang menargetkan negara. Korut secara terbuka telah mendeklarasikan bahwa kami akan mengikuti norma internasional yang melarang peretasan dan pembajakan," ungkap diplomat yang dirahasiakan identitasnya itu.

Meksi Korut telah memberikan bantahan, dugaan keterlibatan negara itu masih tetap ada. Situs Re/code pada pekan lalu melaporkan bahwa Sony dan konsultan keamanannya tengah menyelidiki dugaan keterlibatan Korut.

Sony Pictures dan Korut dalam beberapa hari terakhir menjadi buah bibir di internet. Kelompok hacker bernama Guardian of Peace (GOP) yang diduga didalangi oleh Korut, telah menyerang sistem komputer Sony Pictures.

Serangan itu berimbas dengan bocornya sejumlah film baru yang belum dirilis dan sejumlah informasi sensitif di ranah maya. Keterlibatan Korut disinyalir berhubungan dengan film terbaru Sony Pictures, The Interview. Film komedi ini menceritakan tentang rencana pembunuhan terhadap pimpinan Korut, Kim Jong Un. (din/isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya