Siswa SMK Sukses Ciptakan Printer Pencetak Benda 3 Dimensi

Output dari printer itu bukan lagi gambar di atas kertas, namun benda nyata.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 19 Feb 2015, 13:40 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2015, 13:40 WIB
Siswa SMK Ciptakan Printer Pencetak Benda 3 Dimensi
Noor Hadi dan kawan-kawannya saat memperagakan cara kerja printer 3D buatan mereka (Liputan6.com/Edhie Prayitno)

Liputan6.com, Semarang - Sekelompok pelajar dari SMKN 7 Semarang sukses menciptakan printer yang mampu membentuk benda tiga dimensi (3D) yaitu memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Output printer itu bukan lagi gambar di atas kertas, namun benda nyata.

Menurut Noor Hadi selaku koordinator kelompok siswa kreatif tersebut, ide berawal saat kakak kelasnya memperkenalkan teknologi yang tergolong baru di dunia desain itu. Merasa tertarik, ia dan kawan-kawannya ingin membuat printer 3D bersama kelompoknya.

"Kami bentuk kelompok karena dihitung-hitung biayanya sampai Rp 7 juta. Jadi bisa iuran dan nggak terbebani. Kelompok terdiri dari 17 orang," kata Noor Hadi kepada Liputan6.com, Kamis (19/2/2015).

Setelah belanja informasi, mereka kemudian mulai merangkai printer itu. Komponen demi komponen dihubungkan, dan hasilnya sebuah printer kotak seperti casing CPU. Operasionalisasi printer itu lalu dihubungkan dengar komputer atau notebook yang memiliki program ReplicatorG.

Menurut Noor Hadi, untuk pembuatan desain, ia merekomendasikan pemakaian software yang bisa meng-convert format STL.

"Buat desainnya pakai software lain bisa misalnya 3D Max atau Autocad. Nanti di-convert formatnya harus STL," kata Noor.

Jika desain siap dicetak, nantinya seperangkat komponen bernama extruder akan menarik bahan plastik yang berbentuk tali di atasnya kemudian mencairkannya dan menuangkan ke komponen papan di bawah extruder.

"Mejanya ini (papan di bawah extruder) akan bergerak di rel axis Y dan axis Y mengikuti desain. Extruder terus bergerak ke atas sesuai layer," kata Noor Hadi.

Printer tiga dimensi buatan siswa SMK N 7 Semarang itu, saat ini kemampuan cetaknya masih kecil, yakni berukuran 12cm x 12cm x 20cm. Beberapa benda yang sudah dibuat antara lain holder handphone dan beberapa action figure bentuk hewan.

"Bahannya plastik ABS, sama kayak casing handphone. Bisa juga plastik PLA yang lebih ramah lingkungan. Satu benda penyelesaiannya beragam bisa berjam-jam tergantung kesolidan," kata Noor Hadi yang masih duduk di kelas 4 teknik pemesinan.

Digarap sejak 2014

Anak-anak kreatif ini mulai mengerjakan proyeknya sejak bulan Juli 2014. Pada bulan September 2014, printer 3D mereka diuji coba. Mereka tak puas karena kadang-kadang hasil cetaknya berbeda dengan gambar, kadang melenceng. Dalam pembuatannya mereka juga bekerjasama dengan perusahaan desain manufaktur di Salatiga, Dtech Engineering.

"Kami dibantu motor dan board dan komponen penting. Kami sampai bolak-balik ke Salatiga bawa printer itu. Pernah di Salatiga sampai jam 05.00 pagi saking asyiknya," kata Noor Hadi.

Saat ini Noor dan teman-teman lainnya masih ingin terus memperbaiki dan menyempurnakan printer 3D itu. Ia berharap adik-adik kelasnya bisa meneruskan proyek tersebut.

Noor hingga kini juga masih belum ingin mengkomersilkan alat ataupun hasilnya karena menurutnya masih jauh dari sempurna. Namun jika diperkirakan, harga alatnya mencapai Rp 10 juta, jauh lebih murah dari printer 3D yang ada dipasaran.

"Ya mungkin tahun depan kalau mau dijual," kata Noor Hadi.

(Edhie Prayitno/Dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya