Liputan6.com, Jakarta - Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh Kaspersky Lab dengan B2B International, sekitar setengah dari responden menggunakan perangkat mereka untuk urusan pekerjaan. Namun, sayangnya hanya 1 dari 10 yang benar-benar peduli untuk menjaga informasi mengenai pekerjaan mereka tetap aman di dalam perangkat.
Bagaimanapun, banyak karyawan dari perusahaan besar dan menengah menggunakan perangkat mobile pribadi untuk bekerja. 36% responden mengaku menyimpan file pekerjaan dan 34% responden menyimpan email yang berhubungan dengan pekerjaan pada perangkat pribadi mereka.
Kadang-kadang, informasi yang lebih rahasia juga dapat ditemukan pada perangkat pengguna, seperti kata kunci untuk akun email perusahaan (18%), jaringan atau VPN (11%). Informasi tersebut merupakan sesuatu yang berharga bagi penjahat cyber untuk memburu rahasia perusahaan.
Meskipun beresiko, tren kerja bring-your-own-device (BYOD) faktanya menghadirkan banyak manfaat bagi perusahaan, bahkan bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki banyak informasi rahasia. Misalnya, karyawan dapat melihat dan mengelola tugas-tugas secara lebih cepat dan lebih efektif.
Namun, untuk menjaga data perusahaan dan milik pribadi tetap aman, integrasi BYOD ke dalam infrastruktur TI harus dilaksanakan secara bertanggung jawab oleh pemilik perangkat.
Spesialis Kaspersky Lab dalam siaran persnya memaparkan beberapa rekomendasi yang harus diingat saat menghubungkan perangkat pribadi karyawan kepada jaringan IT perusahaan:
- Integrasi BYOD harus dianggap sebagai proyek khusus; hal ini terutama berlaku bagi perusahaan besar. Setiap detail dari proses integrasi harus dirancang terlebih dahulu dan proses ini idealnya harus mencakup audit infrastruktur, tahapan desain dan percontohan implementasi.
- Agar secara efektif melindungi perangkat mobile, sangatlah penting untuk menggunakan solusi komprehensif yang menjamin keamanan seluruh jaringan perusahaan secara keseluruhan, bukan solusi yang hanya berfokus pada perangkat mobile saja.
- Mengelola perangkat mobile dalam perusahaan besar membutuhkan keterampilan khusus lebih dari yang biasa dituntut oleh sistem administrasi rutin. Penting untuk memastikan ada spesialis keamanan IT dengan kualifikasi yang sesuai dalam tim.
- Yang paling penting, perusahaan perlu mengembangkan prosedur yang baik tentang bagaimana cara menghapus perangkat pribadi dari jaringan perusahaan apabila perangkat tersebut hilang atau dicuri, atau jika seorang karyawan mengundurkan diri dari perusahaan.
(dhi/dew)
`Hanya 1 dari 10 Pegawai yang Peduli Keamanan Data Perusahaan`
Meskipun beresiko, cara kerja BYOD menhadirkan banyak manfaat bagi perusahaan.
diperbarui 10 Agu 2015, 14:10 WIBDiterbitkan 10 Agu 2015, 14:10 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Libur Nataru, Penjualan Tiket Whoosh Dari dan Menuju Stasiun Karawang Dibuka Minggu 22 Desember 2024
Tips Menjaga Kesehatan Lambung: Panduan Lengkap untuk Hidup Sehat
Puncak Libur Nataru, Ribuan Penumpang Tiba di Stasiun Cirebon
Samator Indo Gas Cetak Laba Bersih Rp 85,8 Miliar per Kuartal III 2024
Tips Menjaga Kesehatan Tulang: Panduan Lengkap untuk Tulang Kuat dan Sehat
Prabowo Diminta Bentuk Badan Khusus Sawit, Apa Tujuannya?
Kisah Mbah Malik Purwokerto yang Berdzikir selama 3 Tahun Tanpa Henti, Karomah wali
Istri Wapres Resmikan Ruang Bersama Indonesia saat Hari Ibu, Ruang Bagi Anak dalam Berkreativitas
Solusi Cerdas untuk Temukan Aktivitas yang Mendukung Tumbuh Kembang Anak
Tips Menjawab Kelebihan dan Kekurangan Diri Saat Interview Kerja, Mudah
Gibran Hadiri Acara Natal di GKI Wahid Hasyim, Bicara Peran Anak Muda
PAN soal Sikap PDIP Tolak PPN 12 Persen: Seperti Lempar Batu Sembunyi Tangan