MRI Scan Digunakan untuk Membuat Jantung 3D Buatan

Teknologi ini masih baru, ahli bedah jantung masih harus menilai bagaimana kegunaan model jantung cetak 3D tersebut.

oleh M Hidayat diperbarui 26 Sep 2015, 12:52 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2015, 12:52 WIB
Model Jantung 3D
Model Jantung 3D. Foto: Bryce Vickmark

Liputan6.com, Jakarta - Operasi jantung bisa menjadi jauh lebih aman, jika para ahli bedah dapat melihat dan merasakan representasi sebenarnya dari organ pasien sebelum operasi itu dilakukan. Sebuah sistem yang dikembangkan oleh sekelompok peneliti dari MIT dan Rumah Sakit Anak Boston mungkin membuat pilihan yang layak.

Penggunaan MRI scan (Magnetic resonance imaging, Pencitraan resonansi magnetik) sebagai cetak biru memungkinkan dokter untuk mencetak model jantung pasien dalam waktu tiga jam saja. Ketika Anda melakukan MRI scan, mesin akan mengambil ratusan gambar penampang organ Anda. Demikian dilansir laman Engadget, Sabtu (26/09/2015). 

Dalam rangka untuk menciptakan model cetak 3D yang akurat, batas-batas antara setiap bagian organ harus ditentukan. Ini penting bagi setiap bagian untuk terlihat berbeda, terutama jika pasien membutuhkan operasi karena anatomi yang tidak biasa.

Jika secara manual manusia menetapkan batas-batas untuk masing-masing bagian jantung melalui 200 lebih scan yang dibutuhkan untuk menciptakan sebuah model, proses ini akan berlangsung 10 jam. Karena itu memakan terlalu banyak waktu, maka salah satu peneliti mengembangkan algoritma yang mempercepat proses tersebut.

Orang yang bertanggung jawab untuk menandai batas-batas hanya perlu bekerja pada sekitar delapan penampang, setelah algoritma mengambil alih untuk menyelesaikan pekerjaan itu dalam satu jam. Pencetakan itu sendiri hanya butuh beberapa jam.

Perlu dicatat bahwa teknologi ini masih baru, dan tujuh ahli bedah jantung di Rumah Sakit Anak Boston masih harus menilai bagaimana kegunaan model jantung cetak 3D tersebut.

Baru-baru ini, para ahli bedah terpilih mulai berlatih prosedur pembuluh darah cetak 3D. Mereka menemukan bahwa persiapannya menghemat waktu operasi, sehingga membuat mereka lebih aman untuk pasien.

(why/dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya