Google Gandeng Operator untuk Kembangkan Standar SMS Baru

Standar baru yang diberi nama RCS ini memungkinkan pengguna tak hanya berkirim pesan tapi juga gambar ataupun video

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 25 Feb 2016, 14:37 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2016, 14:37 WIB
Logo Google
Kantor pusat Google. Foto: Digital Trends

Liputan6.com, Jakarta - Pamor SMS yang kian redup kabarnya mendorong Google untuk mengembangkan bentuk baru layanan pesan. Perusahaan asal Silicon Valley itu telah menjalin kerja sama dengan beberapa operator di dunia untuk mengembangkan Rich Communications Service atau yang disingkat RCS.

RMS sendiri diproyeksikan akan menjadi solusi bagi ketertinggalan SMS dari aplikasi perpesanan lain yang memiliki banyak fitur, seperti pengiriman gambar, suara, dan video. Bahkan, RMS disebut akan dijadikan standar baru untuk aplikasi pesan singkat di Android.

"Kerja sama ini menandai langkah maju dalam membawa pengalaman berkirim pesan yang lebih baik untuk pengguna Android di manapun," ujar VP Communications Products Google Nick Fox, seperti dikutip dari laman Tech Times, Kamis (25/2/2016)

Untuk mewujudkan rencana ini, Google telah berkolaborasi dengan GSM Association (GSMA), sebuah organisasi yang membawahi 800 operator dan 250 perusahaan. Oleh sebab itu, melalui kerja sama ini diharapkan dapat membuat standar baru dalam teknologi mobile.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, RCS ini akan memiliki fitur yang tak jauh berbeda dengan kemampuan aplikasi  pada umumnya, seperti berkirim gambar ataupun membuat group chat. Namun, RCS tetap akan dibekali dengan kemampuan SMS maupun MMS.

Hanya saja, keputusan Google menghadirkan RCS ternyata dinilai terlambat oleh beberapa pihak. Sebab, saat ini nyatanya perkembangan aplikasi chatting dengan fitur serupa, seperti WhatsApp, Facebook Messenger, dan Telegram telah berhasil menggaet banyak pengguna.

Kendati demikian, Google tetap percaya bahwa proyek ini akan tetap sukses, mengingat ini akan menjadi standar baru dalam bidang SMS. Selain itu, Android sebagai salah satu sistem operasi terpopuler tidak menutup kemungkinan sistem baru ini dapat bersaing dengan aplikasi serupa.

(Dam/Cas)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya