Kebahagiaan Wanita Betawi dalam Setiap Gerakan Tari Kinang Kilaras

Kinang merupakan nama tokoh Betawi, yaitu Mak Kinang. Sedangkan kilaras berarti selaras. Tari kinang kilaras pada dasarnya memadukan dasar gerakan yang diambil dari tari topeng dan tari cokek.

oleh Switzy Sabandar Diperbarui 24 Mar 2025, 00:00 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2025, 00:00 WIB
Melestarikan Betawi Lewat Festival Condet 2022
Antusiasme warga saat menghadiri Festival Condet 2022 di Lapangan Gedong, Condet Raya, Jakarta Timur, Minggu (4/9/2022). Selain UMKM kuliner dan pakaian Betawi, festival ini juga dimeriahkan dengan berbagai perlombaam seperti adzan, pencak silat, tari, hingga marawis. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Tari kinang kilaras merupakan salah satu seni tari tradisional Betawi yang mengisahkan kebahagiaan wanita Betawi. Setiap gerakannya yang lincah dan gemulai tersimpan makna kebahagiaan pada diri setiap wanita di ibu kota.

Mengutip dari senibudayabetawi.com, tari kinang kilaras diperkirakan sudah ada sejak 2002. Nama kinang kilaras merujuk pada istilah kinang dan kilaras.

Kinang merupakan nama tokoh Betawi, yaitu Mak Kinang. Sedangkan kilaras berarti selaras. Tari kinang kilaras pada dasarnya memadukan dasar gerakan yang diambil dari tari topeng dan tari cokek.  

Sosok Mak Kinang yang dijadikan sebagai nama tarian ini sebenarnya merupakan sang pencipta tari topeng Betawi. Bersama Kong Djioen, ia telah menciptakan tari tradisi ini pada 1930. Adapun gerakan pada tari topeng di Betawi terinspirasi dari tari topeng di Cirebon.

Awalnya, tari topeng dipentaskan sebagai tari tradisi yang dipercaya dapat menjauhkan malapetaka dan marabahaya. Berdasarkan keyakinan cerita-cerita leluhur, topeng telah dianggap sebagai hal mistis.

Topeng juga kerap dikaitkan dengan roh-roh yang dianggap sebagai dewa. Seiring berjalannya waktu, tari topeng lebih populer sebagai tarian pertunjukkan.

Meski terinspirasi dari tari topeng, dalam pertunjukan tari kinang kilaras, para penarinya tidak mengenakan topeng. Aspek yang diambil dari tari topeng adalah beberapa ragam gerakannya, terutama pijakan.

Tari kinang kilaras dikembangkan dari campuran gerakan tarian topeng dan tari cokek. Beberapa ragam gerak yang dikembangkan, di antaranya gerak kewer, selancar, pablang, blontur, silat, dan goyang pinggul (goyang cendol dan goyang plastik).

Kostum yang dikenakan berupa modifikasi toka-toka, kebaya, ikat pinggang, dan amprok. Untuk bagian bawahan, penari mengenakan kain betawi.

Para penari tari kinang kilaras mengenakan aksesori berupa selendang, sehingga membuat gerakan dalam setiap tarian semakin gemulai. Untuk bagian kepala, diberi hiasan berupa siger, tusuk konde, bunga posisi berdiri, dan anting.

Tari kinang kilaras umumnya diiringi oleh musik iringan dari lagu Petik Kelapa. Lagu ini diaransemen oleh Sudaryana dengan komposisi musik kromong yang kuat. Hingga kini, tari kinang kilaras masih dilestarikan dan kerap ditampilkan dalam acara-acara khusus masyarakat Betawi.

Penulis: Resla

Promosi 1

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya