Liputan6.com, Jakarta - Setelah menjual bisnis feature phone ke Foxconn beberapa waktu lalu, Microsoft kali ini juga memastikan keluar dari bisnis smartphone. Keputusan ini disebut juga akan berakibat pada pemutusan kerja terhadap 1.850 pegawai yang kebanyakan berada di Finlandia.
Dikutip dari Bloomberg, Jumat (27/5/2016), CEO Microsoft Satya Nadella diketahui secara bertahap mulai membawa Microsoft keluar dari bisnis ponsel.
Pria asal India ini tampak memiliki pendekatan yang berbeda dari CEO sebelumnya, Steve Ballmer, tokoh di balik akuisisi Nokia ketika itu.
Microsoft melalui platform Windows Phone memang tak pernah benar-benar menjadi pesaing Android dan iOS. Windows Phone tak mampu mengejar ketertinggalan dua sistem operasi smartphone terpopuler tersebut.
Hal ini bertolak belakang dengan ekspektasi banyak pihak mengenai Windows Phone yang dapat menjadi sistem operasi alternatif di tengah gempuran produk Android dan iOS. Windows Phone sendiri saat ini hanya berhasil meraih kurang dari satu persen pangsa pasar penjualan smartphone dunia.
Baca Juga
Head Microsoft Windows and Devices Terry Myerson mengatakan Microsoft pada dasarnya sudah memiliki banyak gagasan bagus dan berusaha keras bergelut di bidang mobile, tapi kenyataannya saat ini belum ada dampak dari tindakan tersebut.
Kendati demikian, Myerson menuturkan Microsoft tak sepenuhnya keluar dari bisnis smartphone. Menurut Myerson, saat ini Microsoft tengah merancang ulang rencana selanjutnya.
Lewat keputusan ini, Microsoft diperkirakan harus kehilangan data sekitar US$ 950 juta sebagai biaya penggantian dan restrukturisasi. Jumlah itu sudah termasuk pesangon bagi para karyawan sebesar US$ 200 juta.
Rencananya, seluruh proses termasuk tindakan lanjutan dari keputusan ini akan diselesaikan pada akhir tahun. Microsoft sendiri diperkirakan akan memiliki 112.689 karyawan pada akhir tahun ini.
Keputusan ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai kelanjutan Surface Phone yang saat ini dikabarkan tengah dikembangkan Microsoft. Surface Phone sendiri disebut-sebut akan menjadi smartphone andalan Microsoft selanjutnya.
Karena itu, menarik melihat langkah apa yang selanjutnya akan diambil oleh perusahaan asal Redmond tersebut. Namun, untuk saat ini dipastikan Microsoft masih berfokus pada pengembangan Windows 10 dan software lainnya untuk platform iOS dan Android.
(Dam/Why)