Liputan6.com, Yogyakarta - Momen Ramadan dan Lebaran, diprediksi akan terjadi lonjakan trafik dan pengguna layanan telekomunikasi, khususnya data dan suara. Smartfren memperkirakan pelanggan layanan Voice over LTE (VoLTE) naik hingga 100 persen.
Menurut catatan VP Techology Relations & Special Project Smartfren, Munir SP, saat ini jumlah pelanggan VoLTE mencapai 50 ribu. Ramadan dan Lebaran diestimasi mendongkrak pengguna hingga 100 ribu.
"Karena itu, kami menyiapkan 45 persen kapasitas jaringan lebih banyak daripada hari-hari biasa," ungkap Munir di sela Uji Jaringan Smartfren, Yogyakarta, Jumat (27/5/2016).Â
Baca Juga
VoLTE merupakan layanan berbasis data yang mengandalkan jaringan 4G LTE. Ini adalah layanan voice berbasis LTE yang memiliki dedicated bearer atau jalur khusus, sehingga diklaim lebih jernih tanpa noise dibandingkan panggilan suara biasa.
Lanjut Munir, di luar dari brand Andromax, kerjasama dengan Open Market Handset (OMH), turut menjadi mendongkrak pertumbuhan pelanggan VoLTE.
Namun jika perangkat Andromax sudah VoLTE native, pengguna perangkat OMH harus mengunduh aplikasi Smart VoLTE. Dengan catatan, perangkatnya mendukung LTE Band 5 (FDD 850 Mhz) atau Band 40 (TDD 2300 Mhz) dengan mode LTE Only dan menggunakan kartu Smartfren 4G LTE.
Tarif Smart VoLTE tidak memotong kuota internet, tapi menggunakan pulsa telepon dengan tarif reguler atau disarankan membeli paket khusus agar lebih hemat dan praktis.
"Dalam dua bulan terakhir memang sangat terlihat pertumbuhan (pelanggan VoLTE), hal ini berkat Andromax dan OMH," tutur Munir.
Dijelaskannya, OMH yang memiliki perangkat VoLTE sejatinya tak bisa begitu saja menggunakan layanan itu. Pasalnya setiap operator memiliki karakteristik tersendiri.
Karena hal itu, belum ada standarisasi dunia mengenai teknologi baru VoLTE. Setiap vendor dan operator VoLTE harus duduk bareng untuk menentukan parameter layanan.
"Operator VoLTE belum begitu banyak, jadi belum ada standarisasinya dan Band yang digunakan juga berbeda-beda. Kenapa OMH VoLTE ready tidak bisa digunakan begitu saja? Karena firmware OMH harus disesuaikan dengan teknologi operator yang bersangkutan terlebih dahulu." Tutupnya.
(Din/Cas)