Liputan6.com, Jakarta - Meski Chief Executive Officer (CEO) Apple, Tim Cook, berkunjung ke India dan bertemu dengan Perdana Menteri Narendra Modi, bukan berarti segala rencana Apple di India menjadi mulus. Terbukti, India baru saja menolak secara resmi keinginan Apple menjual iPhone refurbish.
Apple awalnya berharap iPhone refurbish dapat menjadi salah satu cara untuk memberikan opsi harga lebih terjangkau bagi konsumen di India. Pasalnya, India adalah salah satu negara yang menjual iPhone dengan harga tinggi.
Baca Juga
Salah satu faktor pendorong rencana penjualan iPhone refurbish adalah tingginya ketertarikan terhadap smartphone tersebut di India. Sayangnya, keinginan Apple itu bertepuk sebelah tangan.
Produk refurbish adalah barang yang tidak memenuhi standar kualitas, dikembalikan oleh penjualnya ke pabrik produsen, dan dicek apakah masih layak pakai atau tidak, kemudian dijual kembali dengan harga jauh lebih murah setelah melalui proses reparasi dan penggantian komponen.
Selain itu, produk refurbish dapat disertai garansi, walaupun tidak akan sama jangka waktunya dengan barang yang benar-benar baru. Secara fisik, barang refurbish akan terlihat seperti baru karena telah melewati rekondisi dan perbaikan, berbeda dengan barang bekas yang mungkin masih ada cacat seperti goresan atau warna yang memudar.
Adapun penolakan terhadap iPhone refurbish inidisampaikan oleh Kementerian Perindustrian dan Perdagangan India. "Kami tidak ingin perusahaan apa pun menjual ponsel yang telah dipakai (refurbish) di negara ini, apa pun sertifikasinya," ujar Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Nirmala Sitharaman.
Ini adalah penolakan kali kedua yang diterima Apple dari pemerintah India. Pekan lalu, permintaan Apple untuk dibebaskan dari regulasi yang mengharuskan barang yang dijual di toko-toko ritel harus memiliki 30 persen "Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN)", juga mengalami nasib serupa.
Meski demikian, Apple tetap tak putus harapan di salah satu pasar smartphone terbesar di dunia tersebut. Apple berharap pembukaan Apple Store dapat mendongkrak popularitas mereknya di sana.
India adalah fokus utama bagi Apple, tetapi Apple harus berusaha keras untuk bisa menaklukkan pasar. Pada 2017 India diprediksi akan menjadi pasar smartphone terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok.
Sekira 70 persen smartphone baru yang dijual di negara itu dibanderol dibawah US$150. Sebagian besar produk itu dijual oleh vendor smartphone lokal, yang memproduksi produk Android dengan harga murah. Demikian dikutip dari Phone Arena, Rabu (1/6/2016).
(Din/Why)