Gawat, 32 Juta Password Twitter Dijual di Dark Web

Setelah LinkedIn dan MySpace, kini giliran 32 juta Password Twitter dijual di Dark Web, kok bisa?

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 10 Jun 2016, 08:06 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2016, 08:06 WIB
Jack Dorsey
Jack Dorsey

Liputan6.com, California - Beberapa hari setelah informasi log in pada LinkedIn dan MySpace tersebar secara online, kini giliran Twitter.

Dikabarkan, sebanyak 32 juta informasi log in Twitter diretas dan kabarnya kini beredar di dunia maya.

Dilansir Business Insider, Kamis (9/6/2016), informasi log in Twitter tersebut dibagikan secara online oleh orang yang sama dengan yang meretas password VK.

Meski begitu, tak ada bukti yang mengatakan bahwa Twitter telah dibajak. Sepertinya, pencurian password, email, dan username dikumpulkan menggunakan malware. Malware inilah yang menjebak orang untuk memasukkan informasi loginnya.

Perilisan data tersebut menyebabkan sejumlah akun Twitter dibajak dan diambil alih oleh pihak-pihak tertentu.

Sebelumnya, akun Twitter milik public figure seperti Mark Zuckerberg, the NFL, Katy Perry, hingga rapper Drake diambil alih karena mereka diduga menggunakan password yang sama untuk sejumlah akun berbeda.

Jika salah satu password tersebut dapat digunakan untuk masuk ke jejaring sosial, bukan tak mungkin para hacker menggunakan password untuk membuka jejaring sosial lain.

Untuk itu, jika Anda adalah orang yang menggunakan kata sandi yang sama untuk sejumlah akun jejaring sosial, sebaiknya mulai ubah password Anda sekarang. 

(Tin/Cas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya