Liputan6.com, Jakarta - Bandung tak sekadar menjadi kota yang menerapkan teknologi dalam pemerintahannya. Namun lebih dari itu, ibu kota Jawa Barat tersebut berhasil menarik perhatian beberapa perusahaan teknologi untuk berinvestasi.
Hal itu diungkapkan oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dalam acara pembukaan Lintas Teknologi Solutions Day 2016 di Jakarta, Kamis (3/11/2016). Ia mengatakan, saat ini ada dua perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS) yang siap berinvestasi di Kota Kembang tersebut.
Baca Juga
Meskipun tak menyebut perusahaan yang dimaksud, ia menuturkan nilai investasi keduanya mencapai 3 triliun.
"Investasi pertama senilai Rp 1 triliun untuk pengembangan teknologi. Saya sendiri yang turun tangan untuk mengurusnya," ujar pria yang kerap disapa Emil tersebut.
Selain itu, ada pula perusahaan yang ingin membangun data center di Indonesia. Menurut Emil, data center ini akan menjadi yang terbesar kedua di Asia Pasifik.
"Investasi data center ini senilai Rp 2 triliun dan masih berjalan. Fasilitas ini akan digunakan untuk kebutuhan Asia Pasifik, yang menjadi (data center) terbesar kedua setelah di Thailand," tutur pria yang karya arsitekturnya tersebar di berbagai kota di negara-negara di dunia ini.
Sekadar informasi, Bandung saat ini diakui sebagai salah satu kota di Indonesia yang telah menerapkan konsep smart city dalam berbagai pelayanan publik. Salah satunya dapat dilihat dari jumlah ketersediaan aplikasi untuk kebutuhan publik yang cukup banyak. Bahkan, Emil berencana mulai menerapkan konsep machine-to-machine (M2M).
Lewat penerapan sistem ini diharapkan kinerja pemerintah kota Bandung dapat lebih baik dan menghilangkan potensi KKN. Tak hanya itu, sistem ini juga dapat digunakan untuk memberikan informasi mengenai keadaan khusus tanpa perlu laporan warga.
(Dam/Why)