Pentingnya Cyber Insurance untuk Kebutuhan Perusahaan

Tren bisnis yang terus bergeser ke arah digital seperti pemanfaatan cloud, aplikasi, atau big data ternyata tak membuat segalanya mudah.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 10 Nov 2016, 11:53 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2016, 11:53 WIB
Peter Sparkes
Senior Director Cyber Security Services - APJ Symantec Peter Sparkes. (Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar)

Liputan6.com, Jakarta - Tren bisnis yang terus bergeser ke arah digital seperti pemanfaatan komputasi awan, aplikasi, atau big data ternyata tak serta merta membuat segalanya lebih mudah. Peralihan bisnis tersebut ternyata memberikan tantangan keamanan yang lebih banyak.

Kondisi itu membuat pelaku bisnis harus mulai mengubah cara menjalankan bisnis saat ini. Salah satunya adalah dengan menerapkan asuransi siber (cyber insurance).

Hal itu diungkap oleh Senior Director Cyber Security Services, Asia Pacific and Japan Symantec Peter Sparkes saat bertemu dengan awak media di Jakarta, Rabu (9/11/2016).

"Masalah keamanan terus berkembang sehingga perusahaan organisasi atau perusahaan harus mengubah dirinya.

Salah satunya melalui cyber insurance," ujar Sparkes. Menurutnya, kebutuhan akan asuransi siber akan lebih bermanfaat jika digunakan oleh perusahaan besar, tapi bukan berarti perusahaan menengah tak perlu memanfaatkannya.

Karena kategori asuransi siber ini terbilang baru, Sparkes mengatakan masih perlu dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Ini karena kebutuhan masing-masing perusahaan berbeda, sehingga produk asuransi yang digunakan harus tepat sasaran ketika ada hal buruk terjadi.

"Dengan memanfaatkan asuransi siber, perusahaan dapat mencegah kerugian langsung maupun tidak langsung,"tuturnya. Kerugian langsung maksudnya adalah biaya yang dibutuhkan ketika serangan terjadi termasuk proses perbaikan. Sementara kerugian tidak langsung adalah hilangnya kepercayaaan konsumen karena adanya masalah.

Beberapa layanan yang disediakan di dalam asuransi siber antara lain adalah phising fraud, perbaikan reputasi, menghilangkan virus, mencari perangkat yang dicuri, termasuk konseling untuk perundungan online.

Sementara produk asuransi siber untuk pelaku perusahaan kecil termasuk di dalamnya adalah tanggung jawab setelah ada serangan, bantuan hukum, dan kemungkinan masalah finansial.

Adapun Symantec sendiri dalam bagian dari asuransi siber ini berperan untuk menanggulangi masalah setelah serangan terjadi. Symantec memiliki beberapa layanan kunci untuk menangani hal tersebut, seperti Incident Response Tabletop Exercises, Incident Response Planner Program Development, dan Advanced Threat Hunting.

"Melalui beragam layanan kunci tersebut, Symantec dapat memberi solusi ketika serangan terjadi maupun perencanaan respon saat itu termasuk ke depannya," ujarnya menjelaskan. Lebih lanjut ia juga menuturkan beberapa perusahaan asuransi yang ada saat ini sudah menawarkan produk untuk kebutuhan asuransi siber.

(Dam/Ysl)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya