Memotret Air Laut Sehalus Sutera dengan Kamera Smartphone

Liputan6.com, Banyuwangi - Banyuwangi tak melulu identik dengan Kawah Ijen. Kota yang terletak di ujung timur pulau Jawa ini juga punya banyak tempat wisata alam menarik lainnya.

Setelah mengunjungi Klenteng Hoo Tong Bio pada hari pertama rangkaian kegiatan Huawei P9 Media Trip di Banyuwangi, keesokan harinya kami bertolak ke Teluk Hijau dan Pulau Merah.

Teluk Hijau, atau dikenal pula dengan sebutan Green Bay, menawarkan pemandangan menyejukkan mata dengan air laut berwarna hijau dan pasir putihnya.

Melihat kondisi perairan dan daratannya yang masih bersih, tak berlebihan rasanya menyebut Teluk Hijau masih "perawan". Salah satu indikator "keperawanan" lainnya adalah kehadiran monyet yang sempat kami abadikan dalam bentuk foto dan video.

Untuk mencapai tempat wisata yang merupakan bagian dari Taman Nasional Meru Betiri ini, dari pusat kota Banyuwangi kami mesti menempuh jarak sekira 90 kilometer. Di pos pemeriksaan, kami melanjutkan perjalanan pendek ke Pantai Rajagwesi, lalu menyeberang ke Teluk Hijau dengan menggunakan perahu.

Namun perlu diingat, kamu harus memastikan apakah kondisi air laut memungkinkan untuk menyeberang atau tidak. Para nelayan setempat yang biasa menyewakan perahu tentunya lebih paham soal ini.

Pengalaman kami menyeberang, air laut sedang pasang dan ombak lumayan tinggi, tetapi para pemilik perahu memastikan kondisi ini masih aman untuk dilewati.

Mungkin saja kamu yang punya masalah dengan guncangan di atas perahu akan merasa pusing atau mual. Karena itu, tidak ada salahnya untuk minum obat antimabuk terlebih dahulu.

Selain modus foto standar, untuk bercerita tentang Teluk Hijau, di Huawei P9 kami juga menggunakan modus Silky Water, yang mampu menghasilkan foto permukaan air laut tampak rata dan halus, layaknya sutra.

Yuk, lihat foto-fotonya berikut ini:

(Why/Isk)