Liputan6.com, Jakarta - Iruna eLogistics, penyedia solusi logistik berbasis elektronik pertama resmi hadir di Indonesia. Perusahaan menawarkan solusi back-end untuk transaksi dagang terintegrasi yang diharapkan dapat mendorong industri e-Commerce di Tanah Air.
Peluncuran Iruna eLogistics turut dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara di Jakarta, Rabu (30/3/2017) kemarin. Perusahaan juga sekaligus melakukan penandatanganan kerja sama dengan sejumlah mitra, seperti Oktagon, Orami, Mentimun, dan Tinamee.
"Selama beberapa tahun terakhir, industri e-Commerce di Indonesia tumbuh pesat. Kami sebagai perusahaan eLogistics pertama di Indonesia yang menawarkan solusi end-to-end, siap menjadi partner teknologi terpercaya di ekosistem e-Commerce dan sektor Usaha Kecil Menengah (UKM)," ujar CEO dan Founder Iruna eLogistics, Yan Hendry Jauwena dalam keterangan resminya.
Advertisement
Yan berujar bahwa pihaknya sangat bersemangat untuk membawa sektor UKM ke pasar lokal dan pasar global lewat industri eCommerce yang terintegrasi dengan solusi logistik berbasis elektronik.
Baca Juga
"Kami memberikan solusi layanan logistik berbasis digital yang terintegrasi dengan situs dagang milik pelaku usaha, dilengkapi dengan aplikasi panel management inventory ke fulfillment center yang dapat diakses online secara real-time," ungkap Yan.
Iruna menawarkan beragam solusi logistik mulai dari pengelolaan fulfilment, seperti inbound dan outbound barang serta return management, proses pengiriman yang tepat waktu dan real-time melalui interface data hingga integrasi dengan marketplace dan toko online.
Dengan satu kali mendaftar, penjual langsung terdaftarkan ke semua toko online atau toko online yang dipilih. Penjual dapat menikmati layanan pengambilan dan pengemasan barang, foto produk, dan pemasaran pada marketplace yang menjadi mitra bisnis Iruna.
Perusahaan juga memastikan solusi Iruna eLogistics dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Untuk menjangkau pasar yang lebih luas, terutama UKM di daerah, Iruna telah menyiapkan 9 fulfillment center, dan akan menyusul ke 8 lokasi lain di Surabaya dan Yogyakarta.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) memprediksi nilai bisnis e-Commerce di Indonesia akan menyentuh US$ 130 miliar atau sekitar Rp 1,7 kuadriliun.
Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya jumlah pengguna smartphone dan semakin banyaknya pemain e-Commerce baru di Tanah Air. Ekosistem pun dituntut untuk berinovasi, baik dari sisi teknologi bagi penjual hingga kemudahan, keamanan, hingga logistik bagi pembeli.
(Cas/Why)