Liputan6.com, Jakarta - Tak hanya Indonesia, ransomware WannaCry juga menghantui dunia. Sebanyak 99 negara diteror oleh malware ganas ini.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan serangan ini melanda di hampir semua lini bisnis. Dan masalah ini belum banyak yang terselesaikan.
"Ransomware WannaCry melanda dunia hampir di semua bisnis. Umumnya yang terkena imbas adalah pelayanan kesehatan Inggris Raya, Skotlandia, NHS. Masalah ini belum banyak yang terselesaikan," kata Menkominfo Rudiantara di Jakarta, Minggu (14/5/2017).
Advertisement
Baca Juga
Untuk itu, Rudiantara mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk berhati-hati. Dan memaparkan bahwa yang terkena dampak adalah komputer dengan Windows 2010 ke bawah dan sebelumnya.
"Sebelum menyalakan komputer, pastikan tidak terkoneksi ke internet, dan WiFi matikan sementara. Lalu backup data penting dan copy. Kalau ada antivirus silahkan download, tapi setidaknya data sudah ter-backup," ujarnya.
Rudiantara menyebut, saat ini pihaknya tengah membentuk tim yang terdiri dari beberapa engineer, pegiat internet, dan LSM. Kemudian, Kemkominfo akan melakukan koordinasi secepatnya dan berkonsultasi.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel A Pangerapan mengatakan serangan siber ini bersifat tersebar dan masif serta menyerang critical resource (sumber daya sangat penting), maka serangan ini bisa dikategorikan teroris siber.
Di Indonesia, berdasarkan laporan yang diterima oleh Kemkominfo, serangan ditujukan ke Rumah Sakit Harapan Kita dan Rumah Sakit Dharmais.
Lebih lanjut, Rudiantara menuturkan, Rumah Sakit Dharmais yang terkena imbasnya saat ini menjalankan pelayanan secara manual.
"Mereka (RS Dharmais) saat ini tengah melakukan backup data dan telah menanamkan antivirus," tutupnya.
(Isk/Ysl)