Potensi Fintech dalam Kehidupan Ekonomi Modern di Indonesia

Keterlibatan usaha fintech dengan sistem perbankan Indonesia juga memperlebar jaringan layanan keuangan bagi penduduk lokal.

oleh Iskandar diperbarui 27 Mei 2017, 14:00 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2017, 14:00 WIB
Fintech
Ilustrasi fintech. Dok: sbs.ox.ac.uk

Liputan6.com, Jakarta - Ketertarikan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan finansial sehari-hari, membuat perkembangan teknologi finansial alias fintech saat ini sebagai kebutuhan baru yang mulai menjadi idola.

Berbekal ide kreatif dan inovatif, sejumlah startup yang bergerak di bidang fintech hadir memberikan solusi atas kebutuhan masyarakat akan pelayanan jasa keuangan, mulai dari pembayaran, pengiriman uang, mendapatkan pinjaman, berbelanja, berdagang hingga berinvestasi.

CEO Tunaiku Vishal Tulsian mengatakan, fintech berpotensi besar dalam kehidupan ekonomi modern. Terlebih, di Indonesia masih terdapat 70 persen masyarakat tidak memiliki akun bank atau unbankable.

Mengapa masih banyak masyarakat di Indonesia yang unbankable? Menurutnya, ada beberapa alasan, di antaranya pendidikan mereka rendah, gaji atau honor habis untuk kebutuhan sehari-hari, bekerja di sektor informal, tidak dapat memenuhi persyaratan dari bank, tidak percaya dengan sistem perbankan, dan infrastruktur yang terbatas ke bank tersebut.

Di sisi lain, bagaimana fintech menarik perhatian masyarakat? Jika berkaca pada perkembangan fintech di negara-negara berkembang, maka kondisi Indonesia saat ini menjadi pemicu bagi pertumbuhan usaha fintech.

Saat ini ada sekitar 330 juta pengguna telepon genggam di Indonesia dan pengguna internet aktif sekitar 88 juta orang.

"Dengan meningkatnya pengguna gadget, membuat fintech semakin populer. Tak heran bila belakangan ini usaha fintech menjadi pilihan bagi generasi muda ingin mengakses dan memanfaatkan fasilitas perbankan secara digital melalui teknologi finansial ini," ujar Vishal melalui keterangannya, Sabtu (27/5/2017) di Jakarta.

Keterlibatan usaha fintech dengan sistem perbankan Indonesia juga memperlebar jaringan layanan keuangan bagi penduduk lokal, sehingga nasabah semakin banyak dan inklusi finansial di Indonesia kian berkembang. Hal ini tentu akan sangat baik bagi perkembangan produk keuangan di Indonesia yang saat ini relatif rendah.

Vishal menyebut, bentuk peluang-peluang pertumbuhan bisnis fintech yang maju berkembang di Indonesia saat ini adalah bisnis simpan pinjam bagi perorangan atau UKM dengan peer to peer lending atau crowdfunding, hingga berbagai kemudahan pembayaran menggunakan telepon genggam (mobile payment).

"Keberadaan fintech diharapkan dapat membantu melayani pasar yang belum terjangkau dengan memahami kebutuhan mereka. Inilah tantangan mendasar yang harus kami ketahui dari kebutuhan mereka,” pungkasnya.

(Isk/Cas)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya