Ransomware WannaCry Bikin Honda Setop Produksi Mobil Seharian

Ransomware WannaCry membuat Honda menghentikan produksi mobil di salah satu pabriknya di Sayama, Jepang, selama sehari.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 23 Jun 2017, 10:30 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2017, 10:30 WIB
Penjualan Lamban, Honda Tunda Bangun Pabrik
Ilustrasi: Honda

Liputan6.com, Jakarta - Masih ingat dengan ransomware WannaCry yang sempat menggegerkan dunia pada Mei lalu? Rupanya, ransomware jahat yang diduga merupakan hasil kerja hacker Korea Utara ini menyerang berbagai sektor dan menimbulkan kerugian.

Terkini adalah perusahaan otomotif Honda Motor. Dalam keterangannya pada Rabu 21 Juni 2016, Honda menghentikan produksi di pabriknya yang berlokasi di Sayama, Jepang selama satu hari pada minggu ini. Hal tersebut dilakukan karena perusahaan menyadari bahwa sistem komputer mereka jadi korban WannaCry.

Pabrik Samaya diketahui memproduksi kendaraan berjenis sedan Accord, Odyssey Minivan, dan Step Wagon yang kapasitas produksinya sebanyak 1.000 unit per hari.

Meski serangan WannaCry sudah terjadi sejak Mei 2017, Honda baru menemukan virus itu telah mempengaruhi sistem jaringannya di Jepang, Amerika Utara, Eropa, Tiongkok, dan wilayah lainnya pada Minggu lalu.

Menurut seorang juru bicara, perusahaan telah berupaya mengamankan sistemnya sejak WannaCry menyerang pertengahan Mei 2017, yakni saat ransomware itu menyerang pabrik, rumah sakit, dan bisnis di seluruh dunia.

Saat itu disebutkan bahwa WannaCry telah menyerang lebih dari 200 ribu komputer di 150 negara. Namun penyebarannya mulai melambat beberapa hari setelahnya. Ahli keamanan mengingatkan untuk tidak lengah, sebab versi baru worm tersebut bisa terus menyerang sistem di seluruh dunia.

Tak hanya Honda yang terdampak WannaCry, perusahaan otomotif lainnya yakni Renault dan Nissan juga dilaporkan terdampak virus ini pada bulan lalu. Perusahaan itu disebut-sebut menghentikan produksi di pabriknya yang ada di Jepang, Inggris, Prancis, Rumania, dan India.

(Tin/Isk)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya