Heboh Teror Order Fiktif Go-Food di Media Sosial

Beberapa hari belakangan, media sosial dihebohkan dengan laporan order fiktif Go-Food yang total tagihannya mencapai jutaan rupiah.

oleh Andina Librianty diperbarui 08 Jul 2017, 12:00 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2017, 12:00 WIB
Logo Go-Jek di Markas Go-Jek di Kemang, Jakarta. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Logo Go-Jek di Markas Go-Jek di Kemang, Jakarta. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari belakangan, media sosial dihebohkan dengan laporan order fiktif Go-Food yang total tagihannya mencapai jutaan rupiah. Informasi tentang order fiktif ini viral di media sosial, setelah seorang pengguna bernama Eris Riswandi membagikan ceritanya.

Menurut laporan, seorang perempuan yang cintanya ditolak melakukan order fiktif itu dengan mengatasnamakan orang yang ditaksirnya, Julianto Sudrajat.

Berdasarkan cerita Eris, sejumlah driver Go-Jek mendapatkan order makanan sejak beberapa hari lalu yang mengatasnamakan Julianto sebagai pemesan. Selain Go-Food, pelaku juga memesan Go-Box atas nama Julianto. Padahal, Julianto sama sekali tidak pernah memesannya.

Teror order Go-Food ini mulai terjadi saat ia masih bekerja di kantornya di kawasan Matraman, Jakarta. Bahkan saking banyaknya order fiktif yang ditujukan ke kantor, teman-teman Julianto turut membantu membayar tagihan karena merasa kasihan dengan para driver.

Julianto yang merasa order fiktif tersebut sudah merugikan banyak pihak, mengumumkan insiden tersebut di media sosial.

"Saya Julianto Sudrajat (Jajat), pada hari ini tanggal 6 Juli 2017 melalui status FB ini, saya ingin mengklarifikasi masalah yang terjadi sama saya. Akhir-akhir ini banyak sekali pemesanan Go-Food yang dialamatkan ke saya. Saya sama sekali tidak pernah melakukan pemesanan Go-Food dan merugikan Go-Jek," tulis Julianto.

Beberapa hari belakangan, media sosial dihebohkan dengan laporan order fiktif Go-Food yang total tagihannya mencapai jutaan rupiah (Foto: Ist)

Ia menjelaskan, seseorang yang tidak suka dengannya telah melakukan order fiktif tersebut. Julianto mengaku sudah melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian dan Go-Jek. "Mudah-mudahan pelakunya tertangkap dengan cepat, sehingga tidak ada lagi orang yang dirugikan seperti saya," kata Julianto.

Sampai per Jumat (7/7/2017), pelaku masih terus melancarkan aksinya melakukan order fiktif. Bahkan kini pesanannya dikirim ke rumah Julianto.

(Din/Cas)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya