Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menyelenggarakan kompetisi inklusi keuangan KOINKU tahun ini. Kompetisi tersebut merupakan salah satu upaya OJK untuk meningkatkan kesadaran digital pada penggunaan layanan keuangan (financial technology/fintech).
"Penyelenggaraan KOINKU merupakan salah satu strategi OJK untuk mencari ide-ide model inklusi keuangan yang kreatif dan inovatif. Ide ini nantinya diimplementasikan pada industri kasa keuangan tanah air," demikian pernyataan OJK dalam keterangan resminya, Minggu (20/8/2017).
Advertisement
Baca Juga
Menurut riset OJK, tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia baru mencapai 29,6 persen. Padahal ada 67,8 persen masyarakat Indonesia yang sudah menggunakan layanan jasa keuangan. Adapun, jumlah perusahaan fintech di Tanah Air baru mencapai 165 per Mei 2017, di mana 24 di antaranya sudah terdaftar resmi di OJK.
Sebagaimana diketahui, fintech merupakan salah satu potensi besar untuk mendorong inklusi keuangan melalui online. Di Indonesia, fintech memilki beragam jenis layanan, mulai dari pembayaran, peminjaman (lending), perencanaan keuangan (personal finance), investasi ritel, pembiayaan (crowdfunding), remitansi, dan riset keuangan.
Adapun, kompetisi KOINKU dibagi ke dalam tiga kategori, yakni Akademisi (D1, S1, S2, dan S3 baik individu maupu kelompok), Umum (individu hingga perwakilan perusahaan, lembaga pendidikan, swadaya, komunitas), serta kategori Pelaku Usaha Jasa keuangan (perbankan, pasar modal, industri keuangan non-bank). Kompetisi ini berhadiah senilai Rp 112,5 juta.
Bagi Anda yang berminat mengikuti kompetisi ini, Anda dapat mendapatkan informasi selengkapnya pada tautan ini.
(Cas/Ysl)
Tonton Video Menarik Berikut Ini: