Permudah Pinjaman, Layanan Crowdo Dibekali Kecerdasan Buatan

Platform penyalur kredit asal Singapura, Crowdo dibekali dengan kecerdasan buatan untuk mempercepat penyaluran pinjaman.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 29 Agu 2017, 14:30 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2017, 14:30 WIB
Crowdo
Founder dan CEO Crowdo, Leo Shimada, ditemui di Jakarta, Selasa (29/8/2017). (Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani)

Liputan6.com, Jakarta - Crowdo, platform marketplace yang mempertemukan startup dan pelaku bisnis UMKM dengan investor (peer-to-business lending) kian giat mengembangkan sayap di Indonesia.

Uniknya, platform asal Singapura ini menggunakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan mesin pembelajaran (machine learning) untuk mempermudah dan mempercepat penyaluran pinjaman.

Founder sekaligus CEO Crowdo Leo Shimada mengatakan, artificial intelligence dan machine learning membantu mempermudah investor dalam menyalurkan investasinya kepada pelaku startup maupun UMKM.

"Kami menggunakan artificial intelligence dan machine learning untuk credit scoring. Artinya, kami menggunakan berbagai data finansial dan data lainnya untuk menilai apakah pelaku UMKM layak diberikan pinjaman," kata Shimada saat ditemui di Jakarta, Selasa (29/8/2017).

Ia melanjutkan, kebanyakan pemberi kredit saat ini menilai kelayakan kredit si calon peminjam berdasarkan kepemilikan properti. Namun, pelaku bisnis UMKM kebanyakan tidak memiliki properti.

"Oleh karenanya, data dan portofolio bisnis mereka yang akan diinput dan dinilai oleh kecerdasan buatan, apakah layak atau tidak," ungkapnya.

Penilaian kelayakan kredit dengan teknologi artificial intelligence dan machine learning itulah yang membuat proses menjadi cepat. Rata-rata penilaian kelayakan kredit hanya perlu waktu 2 minggu. Sementara pada lembaga keuangan lain biasanya menghabiskan waktu 2-3 bulan hingga kredit disetujui.

Selain situs web, Crowdo juga memudahkan baik peminjam maupun investor dalam mengakses layanannya berbasis aplikasi. Saat ini aplikasi Crowdo baru ada di Android, tapi dalam beberapa bulan ke depan, Crowso yang sudah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini bakal menghadirkan aplikasinya di iOS.

"Kami ingin lebih mobile sehingga memudahkan peminjam dan juga proses investasi bisa on-the-go di mana pun investor berada, baik di dalam maupun luar negeri. Bagi investor, kapan pun dia ingin berinvestasi bisa dilakukan secara mobile melalui aplikasi," kata Shimada.

Layanan Crowdo saat ini sudah tersedia di Indonesia, Malaysia, dan Singapura dengan lebih dari 3.500 peminjam yang mayoritas berasal dari Indonesia. Dengan bantuan artificial intelligence pula, peminjam di Crowdo berhasil mengembalikan dana investor dengan keuntungan lebih dari 21 persen per tahunnya.

(Tin/Cas)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya