100 Developer Indonesia Bertarung di Google Android Hackathon

Google menggelar Android Hackathon yang kedua untuk 100 developer Android yang sudah mengikuti program Indonesia Android Kejar.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 08 Sep 2017, 08:30 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2017, 08:30 WIB
Shinto Nugroho, Head of Public Policy and Government Google Indonesia
Shinto Nugroho, Head of Public Policy and Government Google Indonesia. Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani

Liputan6.com, Jakarta - Google kembali menggelar program Android Hackathon tahun kedua. Kali ini, 100 developer aplikasi mobile ikut serta dalam kompetisi tersebut.

Shinto Nugroho, Head of Public Policy and Government Google Indonesia mengatakan, ke-100 developer aplikasi Android itu dikelompokkan menjadi 36 kelompok dan membuat proyek aplikasi mobile di bidang olahraga dan gaya hidup sehat.

"Program ini dirancang khusus untuk para pengembang aplikasi di Indonesia untuk menciptakan aplikasi Android di bidang olahraga dan gaya hidup sehat. Tema ini dipilih untuk menyambut peringatan Hari Olahraga yang jatuh pada 9 September 2017," kata Shinto saat ditemui di Jakarta, Kamis (7/9/2017) malam.

Shinto mengatakan, developer yang mengikuti kompetisi aplikasi Android ini adalah mereka yang sudah lulus dari program berbasis komunitas, Indonesia Android Kejar.

Sekadar diketahui, Indonesia Android Kejar merupakan program yang diinisiasi Google Developers untuk mengasah kemampuan developer Indonesia dalam mengembangkan aplikasi mobile.

Para developer yang ikut Android Hackathon kali ini telah belajar menggunakan materi online dari Udacity yang sudah dipadukan dengan kelompok belajar secara offline (study group).

"Mereka yang lulus program ini diberi kesempatan untuk pitching kemampuannya membuat ide aplikasi di Android Hackathon," tutur Shinto.

Shinto mengatakan, dibanding tahun lalu, jumlah peserta program Android Hackathon kali ini sudah cukup meningkat, terutama untuk developer perempuan.

"(Jumlah peserta) Lebih banyak dibanding tahun lalu. Menariknya, peserta yang ikut juga bukan hanya dari big city, tapi dari kota-kota kecil juga ada. Misalnya yang dari Palopo, Makassar. Kami melihat keinginan dari banyak orang untuk menjadi creator dan itu luar biasa," tambahnya.

Ia menyebut, hal itu sangat menarik, sebab di Indonesia penggunaan internet makin masif. "Dengan begitu, ketakutan-ketakutan bahwa orang Indonesia yang hanya menjadi pengguna itu bisa dipatahkan karena banyak yang menjadi creator," pungkasnya.

Sekadar diketahui, dalam Android Hackathon kali ini, Google memilih tiga aplikasi mobile besutan developer Indonesia. Ketiga kelompok pemenang berhak mendapatkan paket hadiah dengan total nilai 25 juta ditambah dengan kesempatan berjejaring.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya