Layanan Isi Ulang GrabPay Credits Dinonaktifkan Sementara

Grab mengungkap, saat ini pihaknya tengah berdiskusi dengan Bank Indonesia (BI) untuk mengantongi izin.

oleh Jeko I. R. diperbarui 16 Okt 2017, 18:00 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2017, 18:00 WIB
Grab
Salah satu cuplikan iklan Grab terbaru #PilihAman (Sumber: YouTube Grab Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Isi ulang transaksi nontunai milik Grab, yakni GrabPay Credits, disetop untuk sementara. Alasannya, penyedia layanan ride sharing tersebut tengah mengurus izin dengan Bank Indonesia (BI) untuk bisa memperluas layanan ini ke seluruh Indonesia. Pembekuan isi ulang GrabPay Credits mulai berlangsung sejak 16 Oktober 2017 pada pukul 09.00 WIB.

"Sebagai upaya untuk mendukung Gerakan Non Tunai dan Inklusi Keuangan, layanan GrabPay mendapat sambutan baik dari pengguna. Karena itu, kami sedang berdiskusi intensif dengan Bank Indonesia untuk mendapat izin memperluas layanan tersebut kepada seluruh masyarakat Indonesia," tulis Grab dalam keterangan tertulis di blog resminya.

Walau demikian, pengguna Grab masih bisa menggunakan saldo GrabPay Credits untuk digunakan dan juga metode-metode pembayaran lainnya.

"Pengguna Grab masih dapat menggunakan saldo di GrabPay Credits dan seluruh fitur lain GrabPay tetap berfungsi seperti biasa. Pengguna Grab juga tetap dapat menikmati layanan non-tunai Grab lainnya dengan menggunakan kartu kredit, debit, atau Mandiri e-cash," terang Grab.

Sayang, Grab tak mengungkap kapan proses mendapatkan izin dari BI rampung. Perusahaan asal Negeri Jiran tersebut juga tidak menjelaskan kapan isi ulang GrabPay Credits akan diaktifkan kembali.

GrabPay Credits menjadi salah satu solusi Grab untuk menawarkan metode transaksi nontunai yang mudah dan cepat. Tak tanggung-tanggung, Grab bahkan sampai mengakuisisi Kudo untuk mengoptimalkan GrabPay yang menjadi wadah utama transaksi cashless pengguna Grab.

Akuisisi merupakan investasi perdana dari master plan 'Grab 4 Indonesia 2020' yang diumumkan pada April 2017. Grab juga berkomitmen menanamkan investasi senilai US$ 700 juta (Rp 9,3 triliun) untuk mendukung ekonomi digital Indonesia dengan dukungan berupa inovasi di bidang teknologi.

Sayang, Grab tidak menyebutkan berapa nilai akuisisinya terhadap Kudo. Menurut kabar yang beredar, Kudo ditawar dengan nilai US$ 100 juta atau setara dengan Rp 1,3 triliun.

(Jek/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya