Apple Bakal Luncurkan Headset AR?

Headset AR Apple diprediksi akan siap pada 2019 dan pengapalannya bisa dimulai pada Januari 2020.

oleh Andina Librianty diperbarui 10 Nov 2017, 17:00 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2017, 17:00 WIB
iPhone 8
Antrean pembelian iPhone 8 di Apple Store di London tak seramai biasanya (Asanka Brendon Ratnayake/Anadolu Agency)

Liputan6.com, Jakarta - Apple dilaporkan sedang menyiapkan sebuah produk revolusioner baru, yang berkaitan dengan teknologi Augmented Reality (AR). Headset ini diharapkan bisa siap pada 2019, sehingga pengapalannya bisa dimulai awal 2020.

Tidak seperti generasi headset Virtual Reality (VR) saat ini yang menggunakan smartphone sebagai mesin dan layar, perangkat Apple akan memiliki layar, serta menjalankan chip baru dan OS sendiri. Menurut sumber, proses pengembangan berjalan dengan agresif dan kemungkinan masih akan ada perubahan.

Apple bukan satu-satunya perusahaan yang tertarik dengan teknologi AR. Google dilaporkan sedang mengembangkan varian bisnis yang berkaitan dengan AR.

CEO Apple, Tim Cook, pernah menyatakan ketertarikannya terhadap AR. Menurutnya, AR lebih berpotensi daripada VR untuk menjadi produk revolusioner seperti smartphone. "Kami sudah melihat berbagai hal yang akan mengubah cara kalian bekerja, bermain, terhubung dan belajar. Secara sederhana, kami yakin AR akan mengubah cara kita menggunakan teknologi selamanya," tutur Cook.

Sayangnya, pihak Apple menolak mengomentari laporan tentang headset AR. Di sisi lain, ini bukan kali pertama laporan mengenai produk AR Apple beredar.

Perusahaan asal Negeri Paman Sam itu sebelumnya dilaporkan telah membentuk tim untuk mengerjakan proyek terkait AR sekitar dua tahun lalu. Dipimpin oleh Mike Rockwell, tim tersebut kini telah memiliki ratusan engineer yang terdiri dari karyawan Apple sendiri. Mereka mengerjakan beberapa proyek hardware dan software dengan nama kode "T288".

Produk pertama tim itu adalah ARKit yaitu tool yang digunakan para developer eksternal untuk membuat aplikasi AR bagi iPhone dan iPad terbaru. Apple juga memperbesar ukuran layar, kamera dan prosesor untuk menciptakan antarmuka virtual 3D untuk belanja online, pendidikan dan gim. Ini merupakan langkah sementara Apple untuk menguji teknologi tersebut pada produk yang sudah ada.

Chip, OS dan cara kerja headset AR

Lebih lanjut, Apple disebut tengah mendesain OS khusus untuk produk AR. OS Apple dilaporkan memiliki kode nama "rOS" yaitu "reality operating system" yang berbasis pada iOS. Sama seperti tvOS untuk Apple TV, macOS untuk Mac dan watchOS untuk Apple Watch, rOS akan menjadi penyokong utama headset AR milik Apple. Mantan software manager untuk gim dan grafis Apple, Geoff Stahl, merupakan salah stau direktur tim software rOS.

CEO Apple, Tim Coo, saat di WWDC 2015 di San Francisco, California, Amerika Serikat (Foto: Robert Galbraith/Reuters)

Apple belum memutuskan cara pengguna mengontrol headset dan membuka aplikasi, tapi perusahaan sedang menyelidiki kemungkinannya lewat panel sentuh, perintah suara melalui Siri dan gerakan kepala.

Para engineer membuat sejumlah prototype aplikasi mulai dari peta, teks hingga fitur yang lebih tinggi termasuk ruangan rapat virtual dan playback video 360 derajat. Apple juga sedang menjajaki kemungkinan bisa menghubungkan headset tersebut dengan sebuah App Store khusus, sehingga para pengguna bisa mengunduh konten seperti yang dilakukan pada iPhone, Watch dan Mac.

Mengingat Apple belum memiliki headset yang bisa beroperasi sepenuhnya, para engineer menggunakan headset HTC Vive untuk tujuan percobaan. Mereka juga sedang mengerjakan sebuah perangkat mirip Oculus Gear VR yang menggunakan layar, kamera dan chipset iPhone. Apple tidak berencana menjual gadget tersebut, tapi hanya menggunakannya secara internal untuk menguji berbagai aplikasi AR pada tahun depan.

Apple masih memiliki waktu sedikitnya dua tahun untuk menyiapkan headset tersebut, karena itu perusahaan ingin mempermudah para developer menghadirkan berbagai fitur AR ke iPhone. Salah satu caranya dengan berencana merilis versi terbaru tool software ARKit secepatnya tahun depan. Selain mempermudah developer membuat software, tool itu juga untuk menciptakan gim multiple players.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya