Warganet Paling Doyan Cari Informasi Doa dan Zakat Sepanjang Ramadan

Penelusuran di mesin pencari Google dengan kata kunci terkait Ramadan pada 2017 meningkat lebih dari 34 persen.

oleh Andina Librianty diperbarui 03 Mei 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2018, 16:00 WIB
[Bintang] Ilustrasi Adzan Maghrib
Berikut jadwal buka puasa di bulan Ramadan 2017. (Sumber Foto: Wikimedia Commons)

Liputan6.com, Jakarta - Ramadan merupakan salah satu momen istimewa yang ditunggu umat muslim, termasuk di Indonesia. Aktivitas untuk mendukung ibadah puasa selama Ramadan ternyata tidak hanya dilakukan di ranah offline, tapi juga di internet.

Google dalam laporan riset baru bekerja sama dengan lembaga survei Asian Consumer Intelligence, mengungkapkan bahwa teknologi memiliki berbagai manfaat bagi masyarakat Indonesia selama Ramadan. Survei ini melibatkan 500 responden dan mewawancarai narasumber lain di Indonesia dan Malaysia.

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan pada Maret 2018 itu, penelusuran di mesin pencari Google dengan kata kunci terkait Ramadan pada 2017 mengalami meningkat lebih dari 34 persen dibanding 2016.

Warganet banyak mencari informasi mengenai doa-doa dan zakat, yang keduanya selama lima tahun terakhir meningkat selama Ramadan. Pencarian lain yang populer adalah kultum, jadwal puasa, dan larangan puasa.

"Pencarian ini kemungkinan menggambarkan citra Ramadan, yakni orang-orang selalu berusaha berbuat yang lebih baik," ungkap analis industri Google Indonesia, Yudistira Adi Nugroho, di kantor Google Jakarta, Kamis (3/5/2018).

Selain itu, pencarian tentang cara mendonasikan zakat di internet juga sangat banyak. Penelusuran tentang zakat pada 2017 meningkat 2,6 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari total 100 persen, 60 persen merupakan pencarian tentang organisasi zakat, 25 persen soal penjelasan zakat, infaq dan sedekah, serta 15 persen cara membayar zakat secara online.

Secara keseluruhan, kata kunci yang paling banyak dicara sepanjang Ramadan sejak 2015 hingga 2017, salah satunya tentang kereta api. Pada 2015, kata kunci didominasi tiket kereta api, tutorial hijab, dan tiket pesawat.

Kemudian pada 2016, Al-Quran, tiket kereta api, dan tiket pesawat. Kata kunci populer selama Ramadan 2017 tidak jauh berbeda dibandingkan tahun sebelumnya, hanya saja "mudik" berhasil melengserkan pencarian tentang tiket pesawat.

 

Konsumsi Video Online Meningkat

Google dalam laporan riset baru bekerja sama dengan lembaga survei Asian Consumer Intelligence
Riset Google bekerja sama dengan lembaga survei Asian Consumer Intelligence. Liputan6.com/Andina Librianty

Lebih lanjut, konsumsi video online secara umum meningkat selama Ramadan, dengan penelusuran YouTube naik hingga 40 persen dibanding bulan-bulan biasa. Sebanyak 54 persen penonton video dalam survei Google menyatakan rencana untuk menonton konten rohani.

Hal ini terlihat dari meningkatnya penelusuran konten keagamaan sebesar 1,5 kali lipat di YouTube. Kenaikan waktu menonton konten keagamaan sebesar 48 persen selama Ramadan dibandingkan dengan bulan-bulan biasa.

Konten keagamaan bukan satu-satunya yang populer di layanan Google selama Ramadan. Masyarakat Indonesia melakukan penelusuran terkait makanan 220 persen lebih banyak selama Ramadan.

Menurut analis industri Google Indonesia, Ariani Dwijayanti, pencarian tentang makanan lebih tinggi dibandingkan topik-topik Islami lainnya.

"Makanan memang lebih tinggi daripada konten-konten Islami, terutama berkaitan dengan makanan untuk sahur dan buka puasa. Bahkan pencarian untuk buka sahur, biasanya sudah dilakukan sehari sebelumnya," tutur Ariani.

(Din/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya